Mohon tunggu...
Kurnia Putri Mirani
Kurnia Putri Mirani Mohon Tunggu... Lainnya - a full time learner

Mahasiswa Akuntansi UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mulai Terlupakan, Berikut Beberapa Tren yang Sempat Menjamur di Kala Pandemi

15 November 2020   16:20 Diperbarui: 15 November 2020   16:31 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkebun

plantophiles.com
plantophiles.com

Tren selanjutnya yang belum lama muncul di masa pandemi adalah berkebun, apalagi didukung dengan tren tanaman janda bolong. Kali ini, para ibu yang menjadi target tren berkebun ini. Rasa bosan di rumah saja, rasa jenuh mendampingi anak-anaknya PJJ, dan hasrat ingin mengubah suasana rumah menjadi faktor utama munculnya hobi berkebun. 

Seperti yang kita tahu, belum lama ini tanaman janda bolong menjadi incaran banyak orang karena bentuk dan warnanya yang unik. Harganya dimulai dari puluhan ribu untuk bonggolnya saja hingga ratusan juta untuk yang besar. Tanaman janda bolong atau monstera ini memang memiliki nilai estetika yang tinggi dan cocok sekali untuk diletakkan di sudut rumah. Apakah Anda tertarik untuk memilikinya?

Ikan Cupang

source: iStockphoto/anurakpong 
source: iStockphoto/anurakpong 

Tren terakhir yang masih berlangsung hingga saat ini adalah ikan cupang. "Cupang yang dulu bukanlah yang sekarang" sepertinya cocok untuk menggambarkan perubahan ikan cupang yang dulunya receh dan biasa saja, tetapi kini jadi primadona di masyarakat. 

Alasan ikan cupang berubah menjadi primadona yakni karena warna dan motifnya beragam (dihasilkan dari persilangan antarjenis) serta perawatannya yang mudah. Tak jarang kita juga mendengar kontes ikan cupang dengan warna, motif, dan kesempurnaan postur tubuh sebagai indikator penilaiannya. Oleh karena itu, tidak heran apabila ikan cupang saat ini memiliki harga yang cukup fantastis.

Itulah beberapa hal yang menjadi tren di masa pandemi Covid-19 ini. Pola pikir masyarakat dengan kekreatifan yang ada memang patut diacungi jempol. Berbagai kegiatan yang membuat masyarakat menjadi betah berada di rumah secara tidak langsung menjadi pahlawan pencegahan penularan Covid-19. 

Akan tetapi, dengan adanya Covid-19 bukan berarti masyarakat tidak boleh keluar rumah sama sekali. Apabila masyarakat ingin keluar rumah untuk sekadar berjalan-jalan sejenak, membeli kebutuhan, bekerja, atau hal-hal lainnya, jangan lupa untuk mematuhi protokol pencegahan Covid-19 yang berlaku. Mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker atau yang biasa kita sebut sebagai gerakan 3M harus selalu kita patuhi. Semoga pandemi ini cepat berlalu agar kita dapat kembali beraktivitas secara normal seperti sediakala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun