Mohon tunggu...
Kurnia Elma Armavillia
Kurnia Elma Armavillia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurnalistik

Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perlukah Kita Berhenti Menggunakan TikTok?

21 Desember 2022   21:03 Diperbarui: 21 Desember 2022   21:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di sisi lain, aplikasi ini juga dinilai mampu menghibur dan menjadi bentuk dari "self therapy" dimana Tik tok mampu memberikan kelegaan dari emosi negatif, masalah, atau situasi yang kurang kita inginkan. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Dana Goetz, seorang psikolog klinis dalam tulisannya The Psychology of TikTok (2020).

Melihat hal tersebut, memang tidak dapat dipungkiri bahwa aplikasi Tik tok ini juga memiliki banyak manfaat dan menjadi inspirasi dari berbagai aspek. Lalu, haruskah kita berhenti menggunakan TikTok?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun