Mohon tunggu...
Kurnia AdiPutra
Kurnia AdiPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Ekowisata Waduk Wonorejo

27 Mei 2024   01:24 Diperbarui: 27 Mei 2024   01:38 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Waduk Wonorejo di Desa Wonorejo, Kab Tulungagung, Jawa Timur/kurat.co/Theo Adi Pratama

Hallo sahabat kompasiana, apakah kalian pernah berkunjung ke Desa Wonorejo,Kab Tulungagung, Jawa Timur?.Jika iya,pasti kalian tidak asing dengan waduk besar yang ada didaerah tersebut.Tapi tahukah sahabat kalau waduk tersebut bernama Waduk Wonorejo dan merupakan waduk terbesar se Asia Tenggara dengan debit air mencapai 15 ribu meter kubik per detik.Lebih jelasnya, lokasi Waduk Wonorejo terletak dikaki Gunung Wilis dan membendung aliran sungan Gondang.Luas Waduk ini diperkirakan sekitar 380 hektare.Waduk ini sering dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air(PLTA),sebagai irigasi sawah,sumber air bersih, serta sebagai tempat wisata.

Fungsi Rekreasi

Sumber gambar :Waduk Wonorejo Tulungagung(um.ac.id)
Sumber gambar :Waduk Wonorejo Tulungagung(um.ac.id)

Udara di Waduk Wonorejo sangat sejuk sehingga sangat cocok dijadikan tempat untuk bersantai dan melepas penat setelah seharian beraktivitas.Disekeliling waduk juga terdapat pemandangan berupa bukit serta pegunungan hijau yang siap memanjakan mata.Hutan alami serta buatan juga turut menghiasi pesona waduk ini.Tak hanya itu, tingkat kemiringan lereng serta lembah dilokasi waduk ini juga tidak terlalu curam sehingga sangat cocok jika waduk ini dijadikan sebagai obyek wisata.Fasilitas wisata ditempat ini juga sudah cukup memadai seperti mushola, toilet, area parkir, serta warung warung sederhana.

Untuk menikmati keindahan dan keasrian waduk ini, para pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 12.000 saja untuk tiket masuk.Waduk Wonorejo ini buka dari Jam 8 pagi hingga 5 sore.Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Waduk Wonorejo seperti lari pagi, memancing, dan piknik bersama teman maupun keluarga.Namun, perlu diingat untuk tetap menjaga kebersihan disekitar waduk agar keasriannya terjaga.

Fungsi Energi

Sumber gambar : Papan nama PLTA Bendungan Wonorejo/flickr/Argo Wilis CC
Sumber gambar : Papan nama PLTA Bendungan Wonorejo/flickr/Argo Wilis CC

Selain dimanfaatkan sebagai destinasi wisata, Waduk Wonorejo juga dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA).PLTA Wonorejo ini dikelola oleh PT PLN Nusantara Power.Produksi tahunan PLTA Wonorejo diperkirakan mencapai 31.700 MWh.

Fungsi Produksi

Selain menyediakan sumber energi listrik, Waduk Wonorejo juga menyediakan sumber air bersih bagi masyarakat dan dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.Air di Waduk Wonorejo juga sering dimanfaatkan para petani untuk irigasi sawah dan ladang mereka.Selain itu waduk ini juga digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar .Produktivitas primer perikanan di Waduk ini adalah 3963,252 ton ikan/tahun.

Fungsi Konservasi(Aspek konservasi alam)

Sumber gambar : Konservasi ikan di Waduk Wonorejo/ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/nz
Sumber gambar : Konservasi ikan di Waduk Wonorejo/ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/nz

Waduk Wonorejo juga berperan untuk konservasi sumber daya alam.Waduk Wonorejo mampu menampung air bersih dan dapat digunakan sebagai cadangan air dimusim kering atau kemarau.Selain dimanfaatkan sebagai cadangan air,Waduk Wonorejo juga dimanfaatkan untuk menampung air yang berlebih dimusim penghujan,sehingga dapat meminimalisir resiko terjadinya banjir didaerah hilir.Waduk Wonorejo juga mampu mencegah terjadinya erosi tanah yang terjadi di daerah hulu karena sedimentasi yang terjadi di waduk.Tingkat kesuburan Air yang ada di Waduk Wonorejo juga terbilang subur dan sesuai untuk habitat ikan-ikan air tawar sehingga cocok dijadikan tempat untuk konservasi ikan air tawar.

Ekowisata Pemandangan

Waduk Wonorejo termasuk kedalam ekowisata pemandangan dikarenakan tempat wisata ini lebih menekankan keasrian serta keindahan alam yang dapat dinikmati oleh mata.

Aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal

Dalam aspek sosial,ekowisata waduk dapat memberi kesempatan masyarakat lokal untuk ikut campur tangan terhadap pengembangan wisata,sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab terhaddap wisata.Masyarakat lokal juga dapat terus berinteraksi dengan para pengunjung sehingga dapat menguatkan ikatan sosial masayrakat.

Dalam aspek budaya, ekowisata waduk bisa dijadikan sebagai tempat promosi budaya lokal dan dapat mengenalkan budaya mereka terhadap pengunjung luar.

Dalam aspek ekonomi, ekowisata waduk dapat dijadikan sebagai tempat mencari keuntungan dengan menjual jasa,kuliner, dan aksesoris/kerajinan tangan.

Aspek pembelajaran

Para pengunjung diharapkan dapat mengetahui bahwa fungsi waduk lebih dari sebagai penampung air.Waduk dapat dijadikan sebagai tempat konservasi tanah dan juga air serta komponen biotik seperti ikan.Dan para pengunjung juga diajak untuk peduli terhadap keberlanjutan ekosistem disekitar agar lingkungan menjadi asri, indah, dan terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun