mempelajari materi pembelajaran berdiferensiasi yang merupakan serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.Â
Melihat kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek yaitu kesiapan belajar murid, minat murid dan profil belajar murid, dengan strategi diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Pembelajaran berdiferensiasi membangun kognitif murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya.
Modul 2.2 Kompetensi Sosial Emosional
mempelajari materi pembelajaran sosial dan emosional. Membangun kogniotif murid tidak terlepas juga membangun budi pekertinya sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara.Â
Pembelajaran sosial dan emosional merupakan hal yang sangat penting yang berisi keterampilanketerampilan yang dibutuhkan murid untuk dapat bertahan dalam masalah sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi orang yang berbudi pekerti luhur sesuai dengan profil pelajar Pancasila.Â
Pembelajaran sosial emosional memiliki kompetensi: kesadaran diri, kesadaran sosial, keterampilan berelajasi, manajemen diri dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Guru memiliki Nilai berpusat pada murid, maka pembelajaran sosial dan emosional yang berpusat pada murid akan mengarahkan sosial emosional murid ke arah yang lebih baik.Â
Selain itu guru juga berperan agar murid dapat berkembang dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang menarahkan kodrat murid untuk dapat mengendalikan sosial emosional sebagai manusia dan sebagai anggota masyarkat.
Ada beberapa miskonsepsi pemahaman saya pada KSE ini
Sebelum mempelajari modul 2.2 ,
1. Saya berpikir bahwa Kompetensi Sosial Emosional merupakan kompetensi yang tidak perlu secara khusus diajarkan kepada murid dan tidak diintegrasikan dalam proses belajar mengajar.
2. Saya berpikir bahwa sosial dan emosional merupakan proses mendidik yang dilakukan oleh guru di luar proses belajar mengajar(terpisah) dan terkhusus pada murid yang bermasalah di kelas.