Untuk mewujudkan semua itu seorang guru penggerak harus menjadi insan yang VISIONER. Dengan Visi yang kuat dan menyentuh hati akan memberikan semangat dan motivasi intrinsik bagi kita dan setiap orang yang membacanya menjadi sangat bersemangat dalam mencapai Tujuan/Visi tersebut. Â Untuk dapat mewujudkan visi sekolah Visi pribadi dan melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Jika diibaratkan seperti seorang pelari yang memiliki tujuan mencapai garis " finish", maka ia butuh peralatan yang mendukung selama berlatih seperti alat olahraga. Dalam pembelajaran kali ini, kita akan mengeksplorasi paradigma yang disebut Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Tahapan dalam IA dalam Bahasa Indonesia disebut dengan BAGJAÂ
1. Buat Pertanyaan,Â
2. Ambil Pelajaran,Â
3. Gali Mimpi,Â
4. Jabarkan Rencana,Â
5. Atur Eksekusi ).Â
Inkuiri Apresiatif menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.  Jadi pada dasarnya untuk mewujudkan Perubahan yang positif dalam dunia Pendidikan yang seturut dengan Filosofi Bapak Ki Hajar Dewantara dibutuhkan Peran dan Nilai sebagai guru penggerak yang mampu menggerakan komunitas praktisi untuk mewujudkan Visi yang menggugah semangat.  Untuk dapat mewujudkan visi  dan melakukan proses perubahan tersebut  maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan.  Pendekatan yang dimaksud adalah Inkuiri Apresiatif.  Tahapan IA dalam Bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi ).
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan sangat perlu dikembangkan budaya positif disekolah.  Dengan budaya positif akan menciptakan rasa aman, nyaman, santai, tidak tertekan dalam kegiatan pembelajaran sehingga hal ini akan mendorong peserta didik semakin kreatif, inovatif, bertanggung jawab serta mandiri. Ki Hajar menyatakan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal, karena berasal dari luar, bukan dari dalam diri kita sendiri.  Bila kita ingin membuat kemajuan perlahan, sedikit-sedikit, ubahlah sikap atau  perilaku kita. Namun bila kita ingin memperbaiki cara-cara utama kita, maka kita  perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah bagaimana kita melihat dunia,  bagaimana kita berpikir tentang manusia, ubahlah paradigma.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, Â teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan?