Mohon tunggu...
Mawan Sastra
Mawan Sastra Mohon Tunggu... Koki - Koki Nasi Goreng

penggemar fanatik Liverpool sekaligus penggemar berat Raisa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Begini Cara Italia Menjinakkan Turki

12 Juni 2021   11:32 Diperbarui: 12 Juni 2021   11:43 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan EURO 2020 telah resmi dibuka, setelah penyelenggeraannya ditunda setahun karena pandemi. Sekalipun sekarang pandemi belum benar-benar berakhir, penonton yang datang ke stadion masih dibatasi, bukan berarti Euro edisi kali ini kehilangan euforia.

Orang banyak tetap menganggap Euro adalah pesta sepakbola terbesar setelah Piala Dunia. Bahkan Euro lebih ditunggu-tunggu kehadirannya daripada Copa America yang bulan ini juga akan dihelat. Karena kebesaran Euro sehingga pecinta sepakbola dimana pun  itu tak ingin ketinggalan momen empat tahunan ini.

Italia VS Turki menjadi laga pembuka dilangsukan di Stadion Olimpico, Roma 12/6 WITA (kota Roma, Italia, menjadi 1 dari 11 kota sebagai tuan rumah Euro 2020). Dari kacamata sejarah serta kedalaman skuad yang ada saat ini, tentu Italia diunggalkan. Banyak pihak yang memprediksi Italia akan keluar sebagai pemenang, di atas kertas memang seperti itu.

Tapi kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di atas lapangan. Hemat saya sebelum laga ini, bisa saja Turki memenangkan pertandingan, bukankah kedua tim memiliki peluang yang sama? Apalagi Turki datang ke Euro memiliki kekuatan yang tidak harus dipandang remeh. Turki bisa dianggap kuda hitam di grup A, penantang serius bagi tim-tim lain. Materi pemain Turki saat ini itu jauh lebih baik daripada skuad Turki satu dekade terakhir. Turki yang sekarang digadang-gadang mewarisi semangat skuad Turki di Euro 2008, yang mana sukses menjadi semifinalis.

Namun yang terjadi kemudian, hasil akhir pertandingan ini, Italia menang telak 3-0. Pembuka skor menjadi milik Merih Demiral melakukan gol bunuh diri. Tidak lama kemudian Ciro Immobile menggandakan keunggulan Italia, dan gol penutup dari sepakan Lorenzo Insigne.

Di awal-awal pertandingan kedua tim bermain tampak hati-hati. Sebisa mungkin meminamilisir kesalahan. Agak membosankan, permainan tanpa ritme, bola banyak keluar lapangan akibat salah passing dari para pemain. Namun setelah itu, Italia perlahan-lahan memegang kendali.

Italia yang turun dengan formasi pakemnya 4-3-3, sempat kawalahan menembus kokohnya barisan pertahanan Turki yang bermain pragmatis 4-1-4-1.

Upaya pertama Italia adalah memainkan direct ball. Bola dari zona 5 dan 8 langsung diarahkan ke daerah pertahanan lawan. Memanfaatkan pergerakan pemain depan, di sana ada Ciro Immobile sebagai pemain nomor 9, serta Insigne dan Berardi pemain bernomor 11 dan 7. Akan tetapi upaya ini tidak efektif. Berulang kali gagal, pemain belakang Turki mampu mementahkannya.

Italia mungkin menguasai lini tengah, bisa mendelay bola di zona 8 dan 11. Tapi melakukan pergerakan lebih jauh ke zona 14 dan 17 itu sulit dan buntu. Para pemain Turki menyusun posisi yang rapat, ada banyak pemain yang bisa melakukan pressing. Ini akan sangat riskan, jika pemain Italia kehilangan bola di wilayah itu, tampak Turki sangat siap mengincar counter attack. Sehingga Italia mencari opsi lain, tidak melulu memaksa menemukan celah di bagian center.

Selanjutnya bola lebih sering dialirkan ke arah sayap lapangan (flank). Tampak di sana adalah titik lemah Turki yang bisa dieksploitasi, terutama sisi kanan pertahanan Turki. Pergerakan bek kiri Italia, Spinazzola sering merangsek ke depan membantu serangan. Apalagi didukung oleh Lorenzo Insigne yang selalu siap di daerah half-space, pergerakannya sangat dinamis cukup merepotkan lawan.

Banyak serangan Italia berpusat dari dua pemain sayap ini, tentu saja menjadi titik yang sangat diperhatikan oleh pemain Turki. Sayangnya di saat yang bersamaan ancaman seperti ini tidak terjadi di sisi kiri pertahanan Turki. Berardi kurang disuport oleh Florenzi yang bermain tidak begitu baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun