Pemain Liverpool merespon dengan cepat keunggulan Arsenal, sebelum turun minum pergerakan Elliot di dalam kotak pinalti dihentikan dengan kasar oleh Martinelli. Wasit menunjuk titik putih. Milner tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia mengeksekusi tendangan pinalti dengan sangat baik. Skor 3-2 untuk keunggulan Arsenal bertahan sampai jeda pertandingan.
Di babak kedua Liverpool bergerak cepat untuk mengincar gol penyama kedudukan. Justru kembali kebobolan oleh  Maitlend-Nilles, diawali oleh backpass yang tidak sempurna Milner ke Kelleher. Untuk kali kedua Arsenal sukses memperbesar jarak dua gol dengan Liverpool.
Pemain Liverpool merespon dengan cepat keunggulan Arsenal, sebelum turun minum pergerakan Elliot di dalam kotak pinalti dihentikan dengan kasar oleh Martinelli. Wasit menunjuk titik putih. Milner tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia mengeksekusi tendangan pinalti dengan sangat baik. Skor 3-2 untuk keunggulan Arsenal bertahan sampai jeda pertandingan.
Di babak kedua Liverpool bergerak cepat untuk mengincar gol penyama kedudukan. Justru kembali kebobolan oleh  Maitlend-Nilles, diawali oleh backpass yang tidak sempurna Milner ke Kelleher. Untuk kali kedua Arsenal sukses memperbesar jarak dua gol dengan Liverpool.
Pemain Liverpool yang dikomandoi oleh Milner sadar bahwa mereka sedang bermain di hadapan publik sendiri. Tentu akan sangat memalukan jika skor itu tetap bertahan, sehingga mereka mati-matian mengejar ketertinggalan.
Tembakan keras Chamberlain di luar kotak pinalti tak mampu dihalau oleh kiper Arsenal. Â Empat menit kemudian tepatnya di menit 62, gol penyama kedudukan (4-4) akhirnya datang berkat aksi Origi mengecoh pertahanan lawan sebelum melepaskan dengan keras ke arah gawang tak bisa dihalau dengan baik Martinez.
Drama gol yang tercipta tidak hanya sampai di situ. Arsenal kembali unggul  pada menit 70 oleh pergerakan cepat Willock, tak bisa dihentikan oleh pemain Liverpool, dari luar kota pinalti melepaskan tendangan yang mematikan, sangat keras tak bisa dihentikan oleh Kelleher, walau telah berhasil membaca arah bola.
Skor 5-4 untuk keunggulan Arsenal sejatinya bertahan sampai waktu normal. Lima menit tambahan waktu yang diberikan wasit dimanfaatkan dengan baik oleh Liverpool. Kesabaran mereka membangun serangan di menit-menit akhir membuahkan hasil.
Arsenal seolah-olah lupa bahwa mereka sedang bermain di Anfield. Apapun bisa terjadi di sana sebelum peluit panjang berbunyi. Terbukti di menit 94, setelah menerima umpan silang Williams dari sisi kiri, Origi melepaskan tendangan akrobatik berbuah gol penyama kedudukan (5-5).
Pertandingan terpaksa dilanjutkan pada drama adu pinalti. Lima penendang Liverpool sukses menjalankan tugasnya. Adapun di pihak Arsenal, tendangan Ceballos digagalkan oleh Kelleher.
Arsenal mau tidak mau harus mengakui keunggulan tuan rumah dan petualangannya di Carabao Cup berakhir. Kemenangan Liverpool ini  memperpanjang nasib apes Unay Emery saat menghadapi pasukan Jurgen Klopp. Malam penuh drama, malam yang gila di Anfield, malam yang buruk bagi Arsenal, tetapi ending yang bahagia untuk Liverpool.