Di suatu tangkai, ada buah apel berjejer
Dihinggapi beberapa kelelawar bertengger
Apel itu jatuh di tanah berlumpur
Orang datang merasa jijik karena kotor
Anak perempuanku
Kau ibarat buah apel itu
Ayu rupamu banyak mata terpikat
Baik budimu menuai sanjungan
Adat mandarmu kuat mengakar
Dan kelelawar itu adalah zaman
Lama-lama zaman membuka tabirnya
Ia menjelma kian edan
Teknologi mengubah tabiatmu
Pasar online mengutukmu jadi pemalas
Kau tercekik oleh gadget-mu
Dikamar sempitmu  3 x 4
kau asik dengan teman mayamu
Anak perempuanku
Tak kudengar lagi lantunan Quran darimu
Tak kulihat lagi kau sujud  berdoa
Tak kudapat lagi kau berbaur dengan tetangga
Tak mau lagi kau dengar  petuah dari tetuamu
Agama kau singkapkan
Adat kau hilangkan
Anak perempuanku
Jangan biarkan zaman merobek harga dirimu
Lupakah kau sabda  nabi?
Sebaik-baik perhiasan dunia
Ialah wanita soleha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H