Mohon tunggu...
Mawan Sastra
Mawan Sastra Mohon Tunggu... Koki - Koki Nasi Goreng

penggemar fanatik Liverpool sekaligus penggemar berat Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Darlan Bukan Dilan 1990

28 Januari 2018   06:42 Diperbarui: 28 Januari 2018   08:12 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: www.pxhere.com

Beberapa adegan-adegan dalam novel itu, harus aku peragakan dengannya. Pernah suatu hari aku menolak ajakannya. Walau bagaimana pun novel itu kisah anak SMA. Kita sudah telat untuk berlagak jadi mereka, kataku padanya. Ia menggerutu dan tetap memaksaku. Dahlia benar-benar telah menjadi perempuan paling aneh di dunia. 

Suatu hari ia memintaku untuk menjemputnya, tapi harus naik angkot tidak boleh pakai  sepeda motor. Aku tidak mau dibuat pusing, menurutinya saja. Pulangnya kami kembali naik angkot. Kami duduk bersampingan.

"Dalam novel Dilan ada adegannya dalam angkot. Dilan bilang begini ke Milea," Dahlia meraih kupingku lalu membisikkan penggalan dialog Dilan dalam novel itu yang harus kuucapkan padanya. 

"Dahlia," dia diam. Tidak menanggapi.

"Kamu cantik," kataku lirih tanpa menoleh ke arahnya.

"Makasih," ucap Dahlia setelah diam beberapa saat. Iya mencoba menyamai ekspresi Milea saat dikatai seperti itu oleh Dilan dalam novel yang ia baca. 

"Iya kamu cantik. Tapi aku belum mencintaimu. Nggak tau kalau sore, tunggu aja!" Aku benar-benar muak tapi sebisa mungkin  berlagak menjiwa. Dahlia senyum senang. Padahal kata-kata itu tidak cocok untuk kondisi kami berdua. Lagi pula aku sudah mencintai Dahlia dari dulu. Tidak perlu menunggu sampai sore. Toh, saat itu juga kejadiaannya sudah sore kok. Daripada Dahlia meradang aku menurutinya saja.

Pada hari ulang tahunnya. Aku menghadiahkannya beberapa buku novel yang tak kalah baik dari novel Dilan. Aku sengaja, siapa tahu saja ia bisa move on dari bayang-bayang kehidupan Dilan dan Milea. Namun pemberianku ia tolak mentah-mentah. Katanya stok novelnya yang belum ia baca masih banyak. Raut wajahnya kulihat tidak senang. 

"Terus kamu mau apa?" Kutanya padanya.

"Dalam novel Dilan saat Milea ulang tahun. Dilan memberinya teka-teki silang. Itu tak kalah romantis lho sayang. Masak kau mau kalah sama Dilan," tutur Dahlia.

"Serius kau mau aku hadiahi TTS?" Aku mengernyitkan dahi memandangnya. Dahlia mengangguk senyum. Malam itu juga aku keluar rumahnya mencari TTS. Sengaja kucari TTS yang tebal biar dia puas. lalu kuberikan padanya. Ia girang memeluk lenganku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun