Dikutip dari Kompas.com, lembaga pemeringkat universitas Quacquarelli Symonds World University Rankings merilis daftar perguruan tinggi terbaik dunia pada tahun 2021. Terdapat 11 universitas di Indonesia yang masuk dalam kategori perguruan tinggi dunia, salah satunya Universitas Indonesia (UI).
Menjadi bagian dari civitas akademika UI mungkin menjadi cita-cita sebagian kaum milenial Indonesia. Untuk bisa masuk dan menjadi warga UI, Anda diharuskan mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru. Melalui artikel ini, penulis ingin membagikan pengalaman mengikuti ujian masuk UI atau sering disebut SIMAK UI pada program pascasarjana.
SIMAK UI pascasarjana terbagi menjadi 2 tahapan yaitu seleksi tertulis dan seleksi wawancara. Seleksi tertulis terdiri atas tes potensi akademik (TPA) dan tes bahasa inggris. Senada dengan tes tertulis, seleksi wawancara juga terbagi 2 yaitu wawancara psikologi dan wawancara oleh pimpinan program studi.
Tes Potensi Akademik
Jumlah soal TPA SIMAK pascasarjana sebanyak 100 buah dengan durasi pengerjaan selama 2 jam. Berhati-hatilah saat mengerjaan soal TPA karena terdapat pengurangin poin apabila jawaban Anda salah (minus 1 poin). Soal TPA dibagi 3 yaitu kemampuan verbal, matematika, serta logika dan deret.
Soal kemampuan verbal berjumlah 40 buah dengan durasi 30 menit, matematika sejumlah 35 soal dengan waktu 50 menit, dan 25 soal untuk logika dan deret selama 40 menit pengerjaan. Soal harus dikerjakan sesuai urutan. Anda hanya boleh mengerjakan soal matematika setelah masa pengerjaan soal kemampuan verbal berakhir.
Pengawas akan mengarahkan seluruh peserta ujian ke tipe soal berikutnya apabila masa pengerjaan suatu tipe soal berakhir. Hal lainnya yang perlu diingat adalah Anda juga tidak diperbolehkan kembali ke tipe soal sebelumnya. Misalnya saat ini semua peserta ujian telah berada di soal matematika, maka Anda tidak dapat kembali untuk mengerjakan soal kemampuan verbal.
Menurut penulis, soal TPA UI agak sedikit berbeda dengan soal TPA Bappenas atau CPNS terutama pada bagian soal matematika. Dalam mempersiapkan TPA UI pascasarjana, sebaiknya Anda mulai mempelajari buku-buku TPA yang memuat pembahasan soal SIMAK UI di dalamnya. Untuk tujuan SIMAK UI, buku TPA yang hanya memuat soal-soal TPA Bappenas atau CPNS nampaknya kurang sesuai dengan jenis soal yang akan Anda hadapi.
Cukup banyak buku-buku TPA yang memuat materi SIMAK UI di dalamnya. Penulis sendiri membeli buku melalui toko daring. Pastikan judul atau deskripsi buku yang akan Anda beli mencantumkan frasa “SIMAK UI”. Anda juga dapat berselancar di dunia maya untuk dapat menemukan beberapa contoh soal SIMAK UI.
Berbeda dengan pengalaman saat mengikuti TPA LPDP (baca juga Tips Lolos Seleksi LPDP ), durasi waktu yang diberikan oleh TPA SIMAK UI lebih terbatas. Anda tidak perlu berambisi mengerjakan semua soal yang ada karena menebak jawaban yang salah akan berakibat pengurangan poin.
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah dengan melakukan step by step targeting. Mula-mula cobalah kerjakan semua soal yang Anda anggap mudah, lalu hitunglah berapa jumlah soal yang telah Anda jawab dengan yakin. Misalnya Anda telah berhasil menjawab 60% dari total soal yang ada. Selanjutnya, naikkan target jawaban Anda dari 60% menjadi 70% lalu 80% dari total soal, dengan cara membaca perlahan soal-soal yang tadinya Anda lewati karena dirasa sulit.
Apabila Anda berhasil mengerjakan 80% dari total soal dan masih ada waktu yang tersisa, maka Anda dapat berupaya menambah jumlah soal yang dikerjakan. Namun, tidak perlu memaksakan diri menjawab soal yang Anda tidak yakini kebenarannya. Menurut pengalaman penulis, mampu menjawab 80% dari total soal sudah cukup meluluskan Anda dari tes TPA.
Tes Bahasa Inggris
Tes bahasa Inggris pada SIMAK UI pascasarjana mirip dengan soal-soal ujian TOEFL. Bedanya, tidak ada soal bertipe listening di sini. Anda dapat mempelajari buku-buku ujian TOEFL (tanpa perlu mempelajari listening section) untuk persiapan mengikuti SIMAK.
Tes bahasa Inggris berjumlah 90 soal dengan masa pengerjaan 1,5 jam. Soal terbagi menjadi grammar dan error recognition sebanyak 40 soal serta reading sebanyak 50 soal. Berbeda dengan TPA, tidak ada pengurangan nilai pada tes bahasa Inggris sehingga upayakan untuk menjawab semua soal yang ada (tidak masalah bila Anda ingin menebak jawaban pada tes ini).
Wawancara Psikologi
Setelah mengikuti tes tertulis, Anda akan mendapat jadwal tes wawancara. Indikator kelulusan tes tertulis dapat dilihat dari sini. Apabila Anda tidak dihubungi pihak UI terkait jadwal tes wawancara, berarti Anda belum berhasil melewati seleksi tertulis SIMAK UI pascasarjana.
Psikolog umumnya menggali hal-hal yang dapat menghambat Anda untuk selesai kuliah tepat waktu. Berbagai pertanyaan ditanyakan seperti jarak tempat tinggal dengan kampus, cara Anda belajar, hambatan membagi waktu dengan pekerjaan (bila Anda kuliah sambil bekerja), termasuk adakah hambatan dari keluarga (misalnya baru memiliki momongan) yang berpotensi mengganggu perkuliahan.
Kunci untuk lulus wawancara psikologi adalah identifikasi hal-hal yang berpotensi menghambat perkuliahan Anda dan buatlah rencana mitigasinya. Sampaikan hambatan serta solusi untuk mengatasinya agar psikolog yakin bahwa Anda mampu menyelesaikan studi dengan lancar.
Wawancara Program Studi
Fokus dari wawancara ini adalah memastikan kecukupan dana yang Anda miliki untuk menyelesaikan studi. Jelaskan sumber pembiayaan studi Anda, misalnya didanai oleh tabungan, gaji, atau lembaga pemberi beasiswa. Selain itu, wawancara ini juga bertujuan menggali rencana penelitian yang akan Anda lakukan.
Sejalan dengan wawancara psikologi, pihak universitas ingin memastikan mahasiswanya dapat selesai studi tepat waktu. Jadi, persiapakan juga rencana penelitian Anda secara umum (tidak perlu terlalu detail).
Demikian tips yang dapat penulis sampaikan berdasarkan pengalaman saat mengikuti SIMAK UI pascasarjana. Semoga rekan-rekan yang berminat dapat mengikuti seleksi dengan baik dan lulus untuk menjadi bagian dari civitas akademika Universitas Indonesia.
*Disclaimer: tulisan ini adalah pengalaman pribadi penulis. Penulis tidak terafiliasi dan tidak memiliki hubungan apapun dengan instansi ataupun nama-nama yang disebut dalam tulisan ini.
