Saat ini kita dengan mudahnya kita dapat memenuhi kebutuhan informasi hanya dengan melalui smartphone. Begitu pula dengan kegiatan produksi informasi, dengan fasilitas teknologi yang disediakan smartphone dengan mudahnya kita dapat membuat dan menyebarkan informasi.
Jurnalisme Dulu dan Sekarang
Dalam proses produksi jurnalisme kita dapat melihat adanya perbedaan dari kegiatan jurnalisme di masa lalu dan masa sekarang.
Saat ini semua orang dapat membuat dan menyebarkan berita, kegiatan tersebut lebiih dikenal dengan sebutan citizen journalism. Citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan salah satu hasil dari perpaduan perkembangan teknologi dan jurnalisme.
Siapapun bisa menghasilkan dan menyebarkan berita dengan peralatan yang ia miliki. Berbeda jauh dengan jurnalisme di masa lalu, dimana hanya seorang jurnalis yang kompeten yang bisa memproduksi sebuah berita.
Selain itu dibandingkan dengan masa awal jurnalisme, saat ini terdapat banyak variasi berita yang beredar. Kita disuguhkan dengan berita tentang selebriti, olahraga, film, musik dan jenis berita lainnya yang mana dulu hanya berisikan berita seputar politik, berita peristiwa dan sedikit hiburan.
Kemudian dari sisi konsumsi produk jurnalisme, kita juga dapat mellihat perbedaan yang cukup signifikan. Saat ini kita mendapatkan informasi melalui media sosial, televisi, surat kabar, internet, radio dan media-media lainnya.
Sedangkan pada masa awal jurnalisme kita hanya mendapat informasi dari surat kabar dan radio. Kemudian dilanjutkan dengan hadirnya televisi dan semakin beragam media dengan kehadiran internet.
Di Indonesia pada masa penjajahan masyarakat lebih sering mendapatkan informasi dari surat kabar dan radio. Di masa itu tidak semua orang memiliki radio, maka dari itu terkadang mereka berkumpul di tempat tertentu untuk mendengarkan kabar dan berita.
Konsekuensi Bagi Jurnalis di Masa Kini
Dari paparan diatas dapat kita ketahui bahwa kegiatan jurnalisme sudah berkembang lebih jauh dan lebih modern saat ini. Seiring dengan perkembangan kebutuhan informasi masyarakat, kegiatan jurnalisme juga ikut berubah dan menyesuaikan.
Jurnalis dituntut untuk memiliki beragam kemampuan agar dapat meningkatkan kualitas produk berita yang dihasilkan. Seperti halnya para audiens akan lebih tertarik dengan berita yang disajikan dengan visual yang menarik, tulisan yang rapi dan memaksimalkan elemen multimedia.
Maka dari itu jurnalis menanggung konsekuensi yang cukup besar untuk dapat menghasilkan produk berita di zaman ini.
Elemen-elemen multimedia menjadi komponen penting bagi jurnalis di masa kini. Seperti yang saya jelaskan pada artikel elemen multimedia sebelumnya, terdapat elemen video, suara, teks, gambar dan animasi yang mendukung penyajian berita.
Maka dari itu jurnalis harus menguasai penggunaan alat-alat multimedia seperti kamera untuk mengambil gambar dan mengambil video, software editing, teknik penulisan yang rapi dan menarik, program animasi dan memahami penggunaan audio seperti podcast.
Biasanya dalam menghasilkan berita dengan ragam elemen multimedia para jurnalis berada dalam sebuah tim yang memiliki keahlian di bidang berbeda, namun saling bekerja sama.
Sebelum memahami lebih jauh, kalian juga bisa menyimak video berikut!Â
Selain itu jurnalis juga dituntut keakuratan dan kecepatannya. Kecepatan tersebut mengharuskan seorang jurnalis untuk selalu up to date dan peka akan hadirnya peristiwa yang berpotensi menjadi berita yang disukai publik.
Saat ini media berlomba-lomba menghasilkan berita akan suatu peristiwa secepat mungkin. Berangkat dari tuntutan tersebut seorang jurnalis juga harus memperhatikan keakuratan berita mereka agar tidak merugikan masyarakat.
Dilema yang dihadapi oleh jurnalis tersebut menjadi tantangan besar yang harus mereka hadapi. Saat ini kecenderungan media adalah mengejar banyaknya viewers, yang juga akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan media melalui iklan. Maka dari itu para jurnalis perlu menarik perhatian audiens agar media tetap bisa bertahan.
Namun pada kenyataannya timbul permasalahan baru di dunia Pers, seperti masih banyaknya beredar berita hoax, akurasi berita yang menurun, turunnya kepercayaan masyarakat terhadap media dan bias berita yang terjadi akibat campur tangan politik.
Maka dari itu ntuk kedepannya mungkin kegiatan jurnalisme tidak lagi harus berpusat pada peningkatan kualitas dan keberagaman konten saja, namun juga lebih memperhatikan kesejahteraan dan kemudahan bagi para jurnalis itu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI