Mohon tunggu...
Kurawa Digitalist
Kurawa Digitalist Mohon Tunggu... -

Sekumpulan anak muda yang memiliki passion dan skill di Digital Marketing Kami Berkomitmen Untuk Ikut Serta Menjadikan Indonesia Yang Lebih Baik Melalui Internet Kami Siap Membantu UKM Indonesia untuk Go Digital www.KurawaDigitalist.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Beda Tingkat Beda Strategi, Inilah 5 Tingkatan Awareness Target Pasar

23 November 2015   09:41 Diperbarui: 23 November 2015   10:11 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mengetahui dan mengidentifikasi target pasar bisnis kita dengan spesifik akan sangat bermanfaat dalam menjalankan strategi pemasaran. Ibarat memanah, agar tepat pada sasaran kita harus fokus pada satu titik. Dan dalam pemasaran, saat kita fokus pada satu target pasar maka kita dapat memaksimalkan seluruh sumber daya untuk menyasar target tersebut dengan tepat.

Setiap target pasar memiliki karakteristik yang berbeda sehingga cara kita mengkomunikasikan produk kepada target pasar juga akan berbeda. Pengklasifikasian target pasar tidak hanya dibagi berdasarkan demografi, behaviour dan sebagainya namun kita juga sebaiknya mengidentifikasi target pasar kita berdasarkan tingkat awarenessnya. Karena beda tingkatan awareness-nya maka beda pula strategi yang harus kita lakukan.

Untuk lebih jelasnya berikut adalah 5 tingkatan Awareness target pasar :

  1. Full Aware

Kondisi dimana target pasar kita sudah sangat mengenal bahkan loyal terhadap merek dan produk yang kita jual. Biasanya mereka adalah orang-orang yang sudah teredukasi atau bahkan sudah membeli produk Anda. Sehingga ketika mereka butuh “apa” mereka akan ingat merek dan produk Anda. Untuk target pasar yang sudah full aware kita perlu untuk terus meningkatkan pelayanan dan menjaga hubungan agar mereka tetap engage dengan kita.

  1. Product Aware

Saat dimana target pasar sudah tahu merek dan produk apa yang kita jual. Hanya saja mereka belum yakin untuk membeli di kita. Target pasar ini bisa dikategorikan sebagai smart buyer, karena mereka akan membandingkan, meriset, membaca review  dan mencari sebanyak mungkin informasi terlebih dulu. Apakah merek kita, merek A, atau merek B  yang dirasa lebih tepat atau menarik bagi mereka. Dalam fase ini kita perlu memberikan strategi yang dapat meyakinkan dan mendorong mereka harus membeli produk kita dengan segera.

  1. Solution Aware

Target pasar yang kita tuju sudah tahu apa keinginan atau masalah yang ia hadapi, dan ia pun sudah tahu apa saja solusinya. Hanya saja mereka masih menimbang solusi apa yang sebaiknya diambil. Ia tidak peduli apa produknya yang penting masalahnya terselesaikan. Contohnya ialah ketika seorang ingin menghilangkan jerawat, ada banyak solusi yang bisa dilakukan mulai dari mengkonsumsi obat jerawat,  datang ke klinik kecantikan atau bisa hanya dengan menggunakan produk perawatan kulit tertentu. Untuk fase ini fokuskan strategi untuk menanamkan KENAPA mereka harus menjadikan produk Anda sebagai solusi.

  1. Problem Aware

Dalam konsisi ini target pasar hanya baru mengetahui masalah atau keinginan yang ingin dipenuhi. Dia belum tahu dan benar-benar serius mencari solusi. Contohnya ketika seseorang ingin turun berat badan, banyak solusi yang bisa dilakukan namun seringkali dalam kebanyakan kasus orang hanya ingin saja, dia tidak serius untuk menghilangkan masalahnya tersebut. Dalam kondisi ini kita perlu memberikan edukasi dan provokasi secara perlahan.

      1. UnAware

Kondisi dimana target pasar tidak peduli atau bisa jadi belum tahu dan belum menyadari bahwa mereka memiliki problem. Mereka tidak peduli pada apa yang kita tawarkan sehingga beriklan secara hard pada target pasar yang belum Aware hanya akan membuang budget iklan. Yang kita perlukan di fase ini ialah membangun kebutuhan mereka dan menyadarkan mereka akan masalah yang sebenarnya mereka hadapi.

Contoh wadah plastik, mengapa penjualan tuperware bisa sangat tinggi?. Karena ia berhasil menyadarkan target pasarnya bahwa selama ini mereka menggunakan wadah plastik berbahaya yang diproduksi dibawah standar. Sehingga dapat mengancam kesehatan keluarga mereka.

Demikian artikel kali ini. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun