Mohon tunggu...
KUR ASRIATUN
KUR ASRIATUN Mohon Tunggu... Guru - Seorang Ibu dan guru matematika di MTsN 1 Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia

Hobby menulis dan juga membaca, merupakan pegiat literasi di madrasahnya. Menjadi guru berprestasi tingkat MTs se kabupaten Banyuwangi versi Kemangi Award Tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanda

22 Mei 2024   23:27 Diperbarui: 22 Mei 2024   23:29 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

22.

Tanda

===

Kutulis lembar kisah

Bersama hujan yang meninggalkan kenangan

Menyulam rindu dengan harapan

Menggenggam janji penuh keyakinan

Menanti sepenuh hati dengan kesabaran

Kita jauh

Tapi hati kita tak berjarak

Hatiku pernah layu

Namun semangat kembali menggugah kalbu

Seumpama riak gelombang

Padamu nadi terhempas dan bersandar

Menyanggupi menanggung setia tanpa paksa

Hanya berdiri di ujung lorong

Mengibarkan bendera tanda cinta

Agar dirimu tak tersesat saat kembali pulang

===

21.

Niatkan

===

Pernahkah kau melihat cinta diujung sepatu?

Debu menutupinya tanpa ragu

Namun pencinta menemukannya dengan mudah

Pernahkah kau melihat ranting patah berbunga rindu?

Lebah tetap hinggap di sana tanpa keluh

Sedang ranting tetap diam tak jatuh

Pernahkah sedikit saja kau mengerti

Cinta itu bukan sekedar menerima dan memberi

Sayang itu tak harus suci tanpa embel duniawi

Tulus itu tak sekedar bergerak tanpa pamrih

Semua sandarkan padaNya

Niatkan untuk mendekatkan diri karenaNya

Agar cinta,sayang dan tulus lebih nikmat dan membahagia

===

Banyuwangi, 21 Mei 2024

20.

Tanpa Restu

===

Tak ada lagi rayuan buta

Tak ada lagi manisnya memaksa

Ketika restu tak berpihak pada kita

Hingga menjadi asing

Dan saling mendamba dalam derita

Tangisku tersembunyi dalam riang dan canda

Tangismu tersembunyi dalam bingkai mesra dengan yang lainnya

Tapi kita bisa apa?

Mungkin doa hebat yang menjadi penyelamat

Atas cinta yang tertancap hingga berkarat

Bertepuk tangan melihatmu dengan mudah menerima

Berteriak frustasi pada hati yang bergeming menggenggam cinta mati

Maka matilah kau

Bergelut rindu dan risau

Menanti harapan kosong

===

Banyuwangi, 20 Mei 2024

19.

Selainmu

===

Perjalanan yang memisahkan kita

Menjadikan usai segala tawa dan canda

Mungkin ada rindu yang meringkuk

Bersembunyi di celah hati

Namun itu tak seberapa lelah

Dibanding menekan sunyi yang semakin gila

Tabahlah wahai jiwa

Ikrarkan cinta yang telah usai

Karena tak ada pengganti yang sesuai

Selainmu 

===

Banyuwangi, 19 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun