Lima Seniman di Malang
Pembuat Instrumen Musik Tradisi
Dewan Kesenian Malang berdiri di Malang, 31 Desember 1973. Merayakan 47 tahun ulang tahunnya, Dewan Kesenian Malang menggelar Pasar Seni. Digelar dari Senin, 28 Desember 2020 hingga Jumat, 1 Januari 2021 di Gedung Dewan Kesenian Malang Jl.Majapahit 3 Kota Malang.Salah satu bagian dari Pasar Seni adalah Pameran Industri Kreatif Instrumen Musik di Malang.
Menampilkan sosok seniman di Malang yang piawai membuat, memproduksi dan memainkan instrumen musik tradisi Indonesia: Arik Sugianto, Azis Franklin, Bejo Rinding, Budi Ayin, Isa Ansori.
Ini dia profilnya:
ARIK SUGIANTO.Pekerjaan:Konseptor,Produsen/Pembuat,Pemasaran dan Penjualan, Servis. Nama Brand: Pecute Wong Malang.Jenis instrumen musik tradisi yang ditangani : Gamelan, Gendang dan semua jenis alat musik tradisi. Alamat : Lesanpuro 12 Malang.Usaha mulai kapan tahun 2012.Pengalaman usaha: Sudah pernah memproduksi segala macam jenis alat musik tradisi seluruh Indonesia. Pemasaran: Ambon, Papua, Kalimantan Raya, Maluku, Jakarta, Bandung, Makassar, seluruh wilayah Jawa Timur, gendang pernah dikirim ke Australia lewat kampus VEDC.Pengalaman perjalanan usaha: dari memproduksi pecut dan mulai mengenalkan produk pecut malangan sejak tahun 2011 hingga diterima masyarakat luas di seluruh Indonesia. Ketika pecut sudah di kenal, mulai total terjun dalam memproduksi instrumen musik  tradisional. "Workshop di beri nama PECUTE WONG MALANG selain pecut malang yang memilik ciri khas yang tidak di miliki oleh daerah lain, juga mencambuk diri sendiri yang kurang beruntung/malang. Agar menjadi lebih baik di kemudian hari."
AZIS FRANKLIN.Produsen/pembuat, pemasaran,penjualan, pemain.Musik: Sape.Penjualan/pentas/demo sejak 2015: Malang, Jatim, Yogya, Bandung, Jakarta, Panajam, Longkali, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, Jerman, Perancis.Nama brand yang akan dipergunakan: KAF (Kak Azis Franklin). Alamat: Jalan Ambon no 26 Kasin Kota Malang.Usaha mulai tahun 2015. Pengalaman unik: selesai main sape di kejar penonton. Sape hendak dibeli namun sape masih akan dimainkan lagi. Akhirnya sape tidak dilepas ke penonton.Kejadiannya di Frankurt dan siap-siap melanjutkan perjalanan ke Berlin tahun 2015. Â