Bodi KendangÂ
Blumbungan atau kluwungan kendang. Terbuat dari kayu keras, memiliki serat besar. Terpilihlah kayu nangka. Arik Sugianto mendapatkan kayu nangka dari beberapa pemasok, antara lain Pak Buang, Pak Mat, Keduanya blandong kayu.Mencari kayu nangka di wilayah Tumpang, Turen, Dampit, Singosari, Lawang.Â
Selain kayu nangka bisa juga kayu maoni. Persyaratan untuk kayu nangka sebagai bahan bodi kendang: panjang 150 cm, memiliki garis tengah minimal 45 cm.
Proses: Kayu nangka  dipotong dengan panjang 80 cm, lantas dibubut.Butuh waktu 15 menit. Proses bubut adalah membentuk bodi kendang dan membuat lubang.
Selanjutnya diampelas untuk menghilangkan bekas goresan pisau pahat bubut. Waktu pengerjaan tidak sama karena karakter kayu nangka yang berbeda. Berkisar antara 20 menit hingga 1 jam. Setelah itu memasang kulit kambing ke bodi kendang.
Proses Mangkis
Dimulai dengan membuat plengker dari bambu apus. Butuh waktu 15 menit. Kulit kambing direndamdi rumah, di bak rumah, cukup dengan air biasa. Semalaman. Ada proses nyeset kulit atau penipisan untuk kemudian dipasang di plengker tadi. Kalau kulitnya tebal sulit dilipat di kendang.Â
Setelah itu dijemur dibawah terik matahari. Sebaiknya  dibawah jam 12 siang. Kendang dibawah masuk rumah. Jam 2 siang dijemur lagi. Jam 12 siang matahari sangat terik sehingga dapat merusak urat kulit. Beresiko retak pada bagian kluwungan kendang. Proses menjemur membutuhkan waktu minimal 3 hari dan maksimal 1 minggu tergantung cuaca.
Setelah kering, dilepas wangkisan kendang dari bodi kendang. kemudian difinishing bodi kendang, diplitur, dipernis. Ada yang di air brush dengan gambar Doraemon untuk menarik minat anak-anak. Tergantung pemesan.Proses menggambar Doraemon dikerjakan sendiri oleh Arik Sugianto. Guru menggambar Arik Sugianto adalah Sang Ayah dan Bapak Anthony Wibowo, pelukis dan pematung yang menjadi tetangganya.