TAHUN 1997, M.Nur Badri (Mamack), mahasiswa Bahasa Inggris FKIP Universitas Islam Malang (Unisma) menyodorkan kaset Hel Gedableh.
Sampulnya bergambar Soeharto, saat itu masih Presiden Indonesia. Warna sampulnya dominan coklat. Mamack, akrab dengan Topa (Mustofa), vokalis Hel Gedableh. Rumah Topa di seberang kampus Unisma, selain sebagai sekretariat juga berfungsi sebagai studio. Nama studionya Gedhang Godog. Inilah awal saya mengenal lagu-lagu Hel Gedableh.
Segala sesuatu akan indah pada waktunya. Akhirnya ada kesempatan bertemu dan wawancara dengan Jadmiko, pemain drum Hel Gedableh sekaligus menjadi juru bicara dan menangani manajemen Hel Hedableh.
Selasa, 3 Januari 2011 pukul 16.24 WIB saya bertemu Jadmiko Adi Widodo di kantin Universitas Islam Malang. Cak Miko, panggilan akrabnya, memesan teh hangat. Di tempat yang sama, ada Pambudi, salah satu fans Hel Gedableh. Kopi hitam, tempe penyet, brengkesan tongkol,nasi panas,disediakan dengan ramah oleh Mak Ni, salah satu penjual di kantin Unisma.
Wah selamat ya Cak..Album baru Hel Gedableh akhirnya beredar.
Suwun Cak Malik. Ibaratudun ndiluk engkas njebrot.
Bagaimana proses rekaman album Lakone Jagad?
Hel Gedableh sudah berusia 17 tahun. Kami tujuh tahun vakum. Topa, sang vokalis dan penulis semua lagu Hel Gedableh sedang "drop". Kami pernah memiliki seorang manajer tapi gak cocok. Malah album ketiga kami "Banyu Mili " tidak sempat beredar ke pasaran. (2001).
Saya sewa sebuah studi rekaman di daerah Landungsari selama satu bulan. Saya rekaman drum dulu. Baru gitar dan bass. Setelah itu dijadikan dalam sebuah cd. Saya bawa cd rekaman ke rumah Topa. Dia berlatih di rumah. Setelah siap..saya ajak Topa ke studio rekaman. Begitulah prosesnya Cak.
Bulan Desember 2011 Hel Gedableh diundang kawan-kawan Ranti Panjer Aji (RPA), pecinta alam Unisma yang sedang merayakan ulang tahun. Puji syukur semuanya lancar..respon publik baik..Saya percaya keajaiban. Sabtu besok (7/1) kami akan launching albumHel Gedableh di Dewan Kesenian Malang namun uang saya sekarang tinggal 50 ribu.. Saya pasrah saja ke Gusti Allah..sing ngecet lombok.
Banyak keajaiban yang saya alami selama proses pembuatan album Lakone Jagad. Salah satunya ya ada saja job datang untuk tampil main perkusi.Begitu saya meniatkan hati saya untuk membantu proses rekaman album Lakone Jagad. Saya berdoa kepada Gusti Allah untuk mendapatkan kemudahan. Dan ada saja job datang.