Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dulu, Kenapa Affandi Tak Singgah ke Trowulan?

17 Januari 2018   14:40 Diperbarui: 17 Januari 2018   14:47 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kebonagungadalahsurga.wordpress.com

Pertengahan 2007 saya balik ke Yogya. Inilah pertemuan pertama saya dengan Putu Sutawijaya (Liong), perupa sekaligus owner Sangkring Art Space. Kami jagongan tentang apa saja di "warung kopi" depan Sangkring Art Space. Saya mendapat hadiah buku pameran tunggal Pak Liong di Malaysia dengan tanda tangan dan sket wajah saya di dalamnya. Pertemuan yang berkesan. Sungguh.

Saya kembali ke Yogya (lagi). Biennale Jogja 2007 digelar mulai 28 Desember 2007 hingga 28 Januari 2008. Sangkring Art Space menjadi salah satu venue. Saya "residensi" di rumah S.M.L sekitar 3 minggu. Salah satu hasilnya, saya semakin akrab dengan Pak Liong.

Pertengahan tahun 2009 ke Yogya lagi. Ternyata Samuel Indratma menjadi salah satu kurator Biennale Jogja. "Cak Malik, konco konco perupa Mojokerto akan diundang ke Biennale Jogja , Desember 2009. Situne bantu bantu ya..Undangan segera dikirim."

Berangkatlah Mojokerto Art Club (Pak Cip, Joni Ramlan, Nanang, Rachmat Widadi, Alfie Fauzie, dan beberapa pelukis cilik, dibantu Arief Hariyanto) ke Biennale Jogja. Mobil Mojokerto Art Club 'diparkir' di Taman Budaya Yogya, 11 Desember 2009 hingga 10 Januari 2011. Seusai Biennale Jogja 2009, mobil Mojokerto Art Club sempat 'parkir' di Sangkring Art Space 2 selama beberapa minggu.

(Teh panas manis yang saya bungkus tadi ndilalah kok ketinggalan di warung...)

Menurut saya, Samuel Indratma dan Putu Sutawijaya adalah dua sosok "kurator" dan "ahli strategi kebudayaan" dalam pertukaran kebudayaan Yogyakarta-Mojokerto. Keduanya mendesain program kebudayaan dengan rileks, sambil minum ngopi, ngrokok. Pokoknya bikin orang lain senang dan berbahagia.

Putu Sutawijaya pun mulai memasukkan Trowulan sebagai salah satu tempat "transit" dalam perjalanan dari Yogya ke Angseri, Bali. Atau sebaliknya. Beliau menyempatkan isirahat sebentar di rumah Pak Cip, makan soto ayam depan Klenteng Mojosari, atau rawon & pecel di Pasar Legi Mojosari. Nglesot di lesehan atau makan di warung soto pinggir jalan tetaplah nikmat. Minumnya ya tetap kopi"made in"Bu Cip.

Selain menjalin hubungan baik dengan Pak Cip, Bli Putu Sutawijaya juga membuka diri bersilaturahmi ke rumah Alfie Fauzie dan Joni Ramlan, dua pelukis yang tinggal di Mojosari. Di rumah Awik, panggilan akrab Alfie Fauzie di Panjer maupun di rumah dan studio Joni Ramlan di Seduri dan Pungging, Bli Putu tetap enjoy jagongan soal apa saja. Kostumnya pun seringkali hanya celana pendek, kaos dan topi laken. Sebuah kerendahhatian sekaligus dedikasi total pada seni. Saya teringat tulisan di jendela kaca studio Joni Ramlan:

Total dedication to art is a way of life,

Rather than a mere means of livelihood which is limited to its material aspect

Pameran Majapahit dalam Seni Rupa sebagai rangkaian Festival Bulan Purnama Majapahit digelar 20-27 Nopember 2011 di Pusat Informasi Majapahit/ Museum Trowulan. Dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto, Pak Cip mengundang Putu Sutawijaya sebagai salah satu peserta. Bli Putu Sutawijaya menyambut gembira tawaran tersebut. Beliau pun hadir bersama Komunitas Hitam Manis (Maslihar Panjul, Nyoman Adiana, Robert Khan, Nyoman Agus Wijaya, Putu Sutawijaya). Keikutsertaan Bli Putu Sutawijaya dalam pameran seni rupa di Mojokerto mau tak mau ikut "mengatrol" publikasi geliat perupa Mojokerto. Super Hero 2012 adalah judul karya Komunitas Hitam Manis yang digantung di langit-langit Museum Trowulan. Terbuat dari cor metal, selintas mirip tokoh komik Batman yang bersiap mendarat ke Tlatah Mojopahit. Selama kegiatan berlangsung, tim Hitam Manis menginap di Padepokan Selo Adji. Tali silaturahmi pun makin akrab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun