Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mbak Ratna

17 Januari 2018   09:34 Diperbarui: 17 Januari 2018   09:57 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbak Ratna

oleh Abdul Malik


RATNA INDRASWARI IBRAHIM adalah sastrawan kelahiran Malang, 24 April 1949. Menulis puluhan cerpen, beberapa novel, novelet dan puisi.Semasa hidup, rumah Mbak Ratna di Jalan Diponegoro 3 Malang telah menjadi oase kebudayaan di Malang. Banyak seniman, aktivis, jurnalis, komunitas berkumpul dan saling berdiskusi di sana. Mbak Ratna wafat 28 Maret dua tahun silam di RSU Syaiful Anwar.

Adalah Titik Qomariyah (Titik Sinchan), salah satu sahabatnya yang berikhtiar mengumpulkan tulisan dari sahabat Mbak Ratna mengenang 40 hari kepergiannya. Terkumpul 28 penulis dalam buku yang diberi judul Saya dan Mbak Ratna. Buku setebal 68 halaman itu dilaunching pada hari Sabtu, 7 Mei 2011 di Jl Diponegoro 3 Malang.

Berikut adalah salah satu tulisan yang dimuat dalam buku tersebut dengan sedikit revisi.

Lik, buku Pengakuan Pariyem wis dibalekno ta?

(Lik, buku Pengakuan Pariyem sudah dikembalikan ta?)

Meskipun buku tersebut telah saya kembalikan, kalimat Mbak Ratna dalam menagih buku tersebut, tetap berkesan sampai hari ini. Beliau begitu mencintai buku.

Persahabatan dengan Mbak Ratna terus berjalan, seturut dengan aktivitas saya bersama kawan-kawan Forum Sikat Gigi, Teater Bellgombest, teater Danta Stiba Malang, teater Bangkit FKIP Universitas Islam Malang, UKM Kesenian Unisma, kelompok musik Nyanyian Anak Negeri.

Saya sering menelpon Mbak Ratna ketika cerpennya dimuat di media seperti Kompas, Surabaya Post, dll.Barangkali hal tersebut membuat Mbak Ratna merasa makin percaya diri karena ada yang mengapresiasi karyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun