Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyanyian Perdamaian dari Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban

12 Januari 2018   11:36 Diperbarui: 12 Januari 2018   11:43 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NYANYIAN PERDAMAIAN DARI KLENTENG KWAN SING BIO, TUBAN

Live in merupakan program Departemen Oikumene dan Kemasyarakatan  (Oikmas) GKI Klasis Madiun untuk memberikan sarana belajar jemaat GKI untuk mengenal komunitas dan penganut agama dan budaya yang berbeda. 

Dengan mengetahui dan belajar langsung dari sumbernya, bahkan tinggal bersama di dalam komunitas tersebut maka diharapkan akan memunculkan semangat toleransi antar suku, budaya, dan agama yang lebih baik. Kegiatan ini juga sangat diminati jemaat dan merupakan program yang ditunggu-tunggu jemaat.

Tidak hanya sebatas jemaat GKI Klasis Madiun, tetapi juga jemaat Klasis lain, bahkan lintas sinode wilayah. Live in kali ini diadakan di komunitas Khonghucu, Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban.

Pertimbangan pemilihan Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban sebagai lokasi live inadalah organisasi pengelolaan yang mirip dengan Gereja Kristen Indonesia (GKI). Klenteng ini memiliki kemajelisan yang disebut Locu dan diketua oleh Cia Locu. Di sisi lain, ada banyak hal yang dapat digali, bagaimana interaksi klenteng dengan masyarakat sekitar dan keberadaannya dapat diterima oleh  masyarakat sekitar.

Jumlah peserta sebanyak 50 orang, merupakan utusan dari GKI Sidoarjo, Darmo Permai, Kebonagung, Tulungagung, Diponegoro, Kutisari, Mojokerto, Blimbing, Gayungsari, Pregolan Bunder, Bromo, Batu dan Madiun. 

Cukup banyak peserta yang baru pertama kali ikut Live in. Bapak Slamet Subandi, pengurus Seksi Pembinaan Ekumenis Departemen Oikmas GKI Klasis Madiun mengatakan bahwa Live in kali ini istimewa karena disamping peserta lebih banyak juga didukung oleh lebih banyak GKI. Antusiasme ini mungkin disebabkan oleh lokasi live in yang menarik dan tidak terlalu jauh.

Pdt. Simon Filantropha, Ketua Departemen Oikmas GKI Sinode Jatim menguraikan peran penting KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur, Presiden Republik Indonesia 1999-2001) dan Khonghucu dalam sesi diskusi internal. (Sabtu,4/11/2017). Dokumentasi Bapak Purnowo Junarso.

Jumat, 3 November 2017 pukul 11.00 wib peserta Live in tiba di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban yang berdiri megah di Jl.RE Martadinata 1. Sekitar pukul 12 siang, Bapak Bratayana Ongkowijaya,SE, XDS; Bapak Xue Shi Antonious Ong, Bapak Zl Bambang Djoko Santoso dan Bapak Liu Pramono,  memandu peserta Live in keliling lokasi Klenteng dan menjelaskan tentang kesejarahan Klenteng Kwan Sing Bio Tuban. 

Setelah makan siang, sesi Kelas Menulis bersama Bapak Purnowo Junarso, Pemimpin Redaksi Majalah Berkat. Pak John, panggilan akrab Bapak Purnowo Junarso, mengambil tema Workshop Menulis Untuk Merawat Kebhinnekaan.

Dokumentasi Bapak Purnowo Junarso.
Dokumentasi Bapak Purnowo Junarso.
IBADAH KHONGHUCU

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun