Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisnu Batik, Dari Malang Untuk Dunia

19 Desember 2017   16:26 Diperbarui: 19 Desember 2017   21:52 2193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurutnya, UKM pernah mengajak pameran atas nama UKM Binaan Kota Malang  untuk pameran ke Bandung, diminta mengajukan bantuan modal, hingga sekarang tidak ada realisasinya. Ada dua universitas di Malang yang katanya mau memberi alat dan bahannya namun hingga hari ini juga belum turun bantuan. "Capek Pak..modal saya sendiri walaupun jalannya tertatih-tatih.Kalau ditekuni moga-moga bisa berkembang." 

Benar Bu, sopo temen bakal tinemu.

Ikut Pasar Raya Baznas

Baru sekitar enam bulan lalu Dwi Setyorini diajak orang BAZNAS Kota Malang untuk bergabung, lewat teman peserta pelatihan yang sudah dapat bantuan modal. Dalam kegiatan Pasar Raya yang digelar 16-17 Desember 2017, Wisnu Batikmenempati stand berukuran 1,5 x 3 meter.Berdampingan dengan stand usaha bordir yang mengajaknya bergabung. "Alhamdulillah, selama Pasar Raya Baznas, Wisnu Batik   terjual 2 potong. Motif topeng malangan. Ada yang harganya 225 dan 190 ribu rupiah per potong," Dwi Setyorini menjelaskan dengan berbahagia. Dwi Setyorini senantiasa menggunakan kesempatan berpameran untuk menyebarluaskan kartu nama Wisnu Batik. "Biasanya seusai pameran, ada undangan untuk mengadakan pelatihan," jelasnya. Selain menyebar kartu nama, Dwi Setyorini juga aktif berpromosi lewat medsos ala "jaman now", yakni facebook dan instagram. "Cukup menyenangkan ikut Pasar Raya Baznas tapi sayang cuaca sangat tidak mendukung."

Wisnu Batik oleh-oleh khas Malang. Dokumentasi Wisnu Batik.
Wisnu Batik oleh-oleh khas Malang. Dokumentasi Wisnu Batik.
Harapan

"Saya berharap usaha saya ini terus berkembang lagi, hingga dikenal di mancanegara dan bisa mempromosikan sampai ke luar negeri. Saya  ingin praktek demo membuat batik di luar negeri,supaya budaya kita bisa dikagumi oleh bangsa lain," demikian harapan Dwi Setyorini.

Terkait bantuan modal, Dwi Setyorini tidak mengharap terlalu banyak. Menurutnya, yang penting Wisnu Batikbisa jalan sendiri, walaupun sedikit demi sedikit. "Saya berharap ada modal pinjaman lunak, tidak terlalu mengikat dan bunga yang sangat kecil".

Epilog

Hujan mulai reda. Menjelang jam setengah empat sore. Waktunya undur diri.Bergabung dalam kopdar Bolang Kompasiana Malang.

Jagongan dengan Bu Dwi Setyorini ihwal Wisnu Batik sungguh menyenangkan. Jika Kompasioner sedang menikmati liburan di Malang, jangan lupakan oleh-oleh khas Malang, WisnuBatik, salah satu peserta Pasar Raya Baznas 2017.

Salam budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun