ORIENTATION BASED ON REFLECTION (OBOR 4)
UNIVERSITAS MA CHUNG
Hidup yang tidak pernah direfleksikan adalah hidup yang tak layak dihidupi
PEMERINTAH Â Republik Indonesia mengakui enam agama yang dipeluk oleh masyarakat. Enam agama tersebut adalah: Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu. Situasi di Indonesia akhir-akhir ini membuktikan bahwa persoalan agama membawa dampak bagi pergerakan politik, ekonomi dan budaya.Â
Namun dermikian, usaha-usaha untuk menumbuhkan sikap toleransi, perdamaian, menjunjung tinggi nilai-nilai bhinneka tunggal ika, tetap dilakukan oleh berbagai lembaga, forum, agama maupun perhelatan seni budaya. Salah satu lembaga kampus yang konsisten dengan program toleransi dan perdamaian adalah Universitas Ma Chung di Malang. Melalui Pusat Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan, Biro Kemahasiswaan Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan.
Diadakanlah kegiatan bertajuk  Orientation Based on Reflection 4 (OBOR).  Bertempat di Vihara Dharma Mitra Arama di Jl. Soekarno Hatta A6 Kota Malang, 31 Juli -- 2 Agustus 2017. Sebanyak 40 mahasiswa Universitas Ma Chung dari berbagai fakultas "live in" di Vihara Dharma Mitra Arama.
OBOR 4 mengusung tema Berpikir Kritis dan menghadirkan narasumber Daniel Zuchron (Mengenal dan Mengkritisi Realitas Sosial Politik), Iwan Sunaryo, SH (Mengenal dan Mengkritisi Realitas Keagamaan),  Daniel Sugama Stepthanus(Mengenal dan Mengkritisi Realitas Lingkungan Alam Sekitar), Antono Wahyudi (Berfilsafat dalam Perspektif Barat), Felik Sad Windu Wisnu Broto.,SS.,M.Hum (Berfilsafat Dalam Perspektif Timur), Abdul Malik (Memahami Karya Tulis Filosofis                                    Â
Felik Sad Windu Wisnu Broto.,SS.,M.Hum,Ketua Pelaksana Orientation Based on Reflection 4
(dok.Panitia OBOR 4 Universitas Ma Chung)
Universitas Ma Chung memiliki Visi "Menjadi Universitas yang memuliakan Tuhan melalui akhlak, pengetahuan dan kontribusi nyata sebagai insan akademik yang berdaya cipta". Visi tersebut jika dimaknai lebih dalam mengandung nilai keutamaan berupa pemuliaan Tuhan, moralitas, kontribusi bagi bangsa, serta kepeloporan. Dan nilai-nilai keutamaan ini secara nyata terkandung dalam 12 Nilai Ma Chung dan menjadi dasar bagi pendidikan karakter di Universitas Ma Chung.
Sejak berdiri tahun 2007, Universitas Ma Chung telah mengembangkan sistem Pendidikan Karakter dengan tujuan untuk memperdalam dan mengaktualkan 12 Nilai Ma Chung. Oleh karena itu Sistem Pendidikan Karakter yang dilakukan di Universitas Ma Chung akan selalu bersumber dan berlandaskan 12 Nilai Ma Chung.
Sistem Pendidikan Karakter dari waktu ke waktu semakin menunjukkan bentuknya yang sangat khas. Hal ini tidak bisa lepas dari perbaikan-perbaikan yang selalu dilakukan setelah kegiatan itu dilakukan dan dievaluasi. Secara global Sistem Pendidikan Karakter di Universitas Ma Chung dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama bernama Pendikar (1-4) melalui mata kuliah dan bagian kedua OBOR (1-4) dalam kegiatan mahasiswa di luar mata kuliah. Pembeda dari kedua kegiatan itu adalah; kegiatan Pendikar bersifat wajib dan lebih banyak diintegrasikan dengan mata kuliah. Sedangkan kegiatan OBOR lebih bersifat sukarela dan dilakukan di luar mata kuliah di saat liburan.
OBOR 4 tahun ini diadakan di Vihara Dharma Mitra Arama di Jl. Soekarno Hatta A6 Kota Malang, 31 Juli -- 2 Agustus 2017. Menurut Plato, "Hidup yang tidak pernah direfleksikan adalah hidup yang tak layak dihidupi!". Untuk merefleksikan hidup, manusia perlu memiliki banyak pengetahuan. Dengan memiliki banyak pengetahuan, terutama pengetahuan akan cara berpikir, maka manusia akan memiliki kemudahan untuk merefleksikan hidupnya, hidup bersama dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya.
Harapannya, dengan mempelajari banyak cara berpikir, peserta mampu memahami hidupnya, hidup sesamanya, dan hidup lingkungan di sekitarnya sehingga ia mampu merefleksikannya. Buah dari refleksi adalah kebenaran dan nilai yang mampu dia hidupi untuk kehidupan yang lebih baik.
OBOR 4 saat ini menjadi sebuah keniscayaan dimana realitas menjadi begitu gamang. Antara kebenaran dan kepalsuan tak mudah dipisahkan. Berita Hoax sudah begitu meyakinkan hingga kita bisa salah pikir. Melalui OBOR 4 ini mahasiswa diajak Kritis. Tahap pertama mahasiswa diajak berpikir kritis mengenai realitas. Realitas yang ditampilkan adalah realitas keagamaan, realitas sosial politik dan realitas lingkungan hidup. Tahap kedua, mahasiswa baru diajak mendalami cara berpikir dalam perspektif timur dan barat. Harapannya mahasiswa paham akan 2 bentuk cara pikir ini. Dan tahap terakhir adalah penulisannya.
Penulisan menjadi output karena kami melihat tulisan itu sangat penting. Tulisan adalah cara yang tepat untuk menebar kekritisan.
Materi Memahami Karya Tulis Filosofis disampaikan oleh Abdul Malik, penulis seni yang telah menerbitkan buku Dari Ang Hien Hoo, Ratna Indraswari Ibrahim hingga Hikajat Kebonagung, kumpulan kolom budaya di Malang Post sebagai materi pamungkas kegiatan OBOR 4. (2/8/2017) Â Dalam sesi ini masing-masing kelompok mempresentasikan tulisan terkait kegiatan OBOR 4.Â
Setiap kelompok terdiri dari 3 mahasiswa bergantian menampilkan tulisan yang berhasil dikerjakan selama kegiatan berlangsung. Mereka menampilkan tema yang beragama: toleransi kehidupan beragama, lingkungan terumbu karang, aksi bersih-bersih sampah di gunung. Abdul Malik sebagai pemateri memberikan saran dan masukan dari setiap tulisan yang ditampilkan. Rencananya semua tulisan akan diterbitkan dalam sebuah bunga rampai. Mereka telah menerapkan  Verba volant, scripta manent. Yang terucap akan hilang bersama angin sementara yang tertulis akan abadi.
Bebasnya informasi yang bisa kita dapatkan dengan mudah dari situs internet rentan dengan adanya informasi hoaks yang dengan mudah diserap beritanya oleh masyarakat tanpa adanya pemilahan khusus untuk mengecek kebenarannya melalui beberapa sumber. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan OBOR 4 adalah untuk mengajari mahasiswa dan mahasiswi berfikir secara kritis agar mahasiswa dan mahasiswi tidak langsung menyerap berbagai informasi berita yang belum tentu jelas bagaimana kebenarannya,Â
tetapi dapat mengkritisi hal tersebut terlebih dahulu. Materi yang dikritisi dari kegiatan OBOR 4 ini adalah 3 (tiga) topik besar yang meliputi topik Realitas Agama, Realitas Sosial Politik serta Mengkritisi Realitas Lingkungan Alam.
"Saya pribadi sebagai salah satu staf dan pendamping kegiatan dalam OBOR 4 ini mengapresiasi seluruh elemen dalam pelaksanaan OBOR 4 yang terdiri dari peserta, narasumber kegiatan dan panitia pelaksanaan OBOR 4. Apresiasi terbesar saya terletak saya kepada tingkat antusiasme peserta yang sangat besar dan 4 (empat ) kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya."
"Dimana peserta terbanyak adalah di tahun ini dengan jumlah total 40 (empat) puluh orang peserta dalam pelaksanannya. Apresiasi juga saya berikan terhadap narasumber yang dengan semangat memberikan materi dengan sabar dan jelas kepada mahasiswa/i peserta OBOR 4," demikian apresiasi dari Amelia Permata Putri, S.Pd, staf Pusat Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan Biro Kemahasiswaan Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan Universitas Ma Chung, Malang.