Mohon tunggu...
Naya Maya
Naya Maya Mohon Tunggu... -

Perempuan, percaya pada mimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segunting Pelangi

10 Mei 2011   11:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:52 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu pagi kita bersama membayangkan sapta warni pelangi. Memilih-milah warna cat langit yang kita senangi. Kau bisikkan biru, kugumamkan ungu. Diam kita memaksakan. Tetap tak sejalan.

Lengkung biru telah habis kau guntingi, lalu menjelma konfeti.

Agar hatimu lapang dan damai, sayang.

Lengkung ungu kusulamkan pada sehelai pita, mengitari tempurung kepalamu.

Meski ingatanmu rapuh, ada jemariku yang mengingatkan, sayang.

Lima warna pelangi memandang iri, merayu untuk dipilih. Dua helai benang langit telah mengikat hati dan ingatan kita. Kupintakan izin pada Al Khwarizmi, biarkan dua lebih besar dari lima.

Usai gerimis, 2011

Gambar Pelangi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun