Mohon tunggu...
Dik Minah
Dik Minah Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semua Dengan "G"

12 Januari 2012   19:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:58 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keringat rasa Garam membuyarkan keGeraman hatiku

Meciptakan keGirangan tersendiri dalam Gerai hati yang baru saja terbuka ..

Gurat – gurat tua memperlihatkan Gegap gempita yang telah lama dilaluinya

Lalu kenapa menjadi Gegabah disaat usia tua mulai merambah?

Mengapa tak tetap Gemulai dengan kemudaan yang  sudah susah payah tercipta?

Mengapa harus sulit mengGapai jika semua tlah ada di hadapan?

Mengapa menjadi Galau saat kau mulai di hargai keberadaannya?

Mari kembali Giat menghias cakrawala sastra dalam karyamu,,

Kembali mengumbar kekaguman dalam tiap Gerakanmu,,

Kembali berGaya dengan kepandaianmu merangkai kata ..

Menunduk seketika saat Gundah mewacana ..

Tapi jangan biarkan Gigih itu hilang karena dipaksakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun