Angka ini cukup fantastis, narkoba kini menjadi monster besar yang membawa dampak serius bagi keberlangsungan dan keberlanjutan hidup anak-anak bangsa. Tak ayal 50 orang meninggal dunia per harinya akibat narkoba, selebihnya mengalami ketergantungan.
Narkoba adalah genosida jenis baru, dimasa ini tak perlu lagi menggunakan senjata atau  repot-repot berperang untuk membunuh suatu generasi.Â
Tak perlu serdadu untuk membantai jutaan nyawa manusia, cara terbarunya hanyalah : Virus Narkoba.
Mengapa narkoba menjadi virus ? Sebab bahaya narkoba adalah laten, sulit dilihat kasat mata tapi dapat dirasakan. Narkoba terus menjangkit orang-orang baru setiap harinya, baik kalangan tua, muda, pria dan wanita. Narkoba juga tak mengenal batasan dan latar belakang.
Berdasar dari data diatas, dapat disimpulkan penyalahgunaan Narkoba menjadi musuh besar bagi generasi muda, Narkoba menyasar generasi muda bagai sasaran empuk. Hal ini amat tidak sejalan dengan semangat sumpah pemuda yang merangsang orang-orang muda untuk dapat mendharma bhaktikan dirinya bagi bangsa dalam mengisi kemerdekaan.
Bukannya menjadi pejuang bangsa, pemuda yang menggunakan narkoba justru adalah penghianat bangsa itu sendiri. Bukan tanpa sebab, bangsa yang generasi penerusnya telah merusak diri dengan narkoba menjadi bangsa yang kehilangan harapan. (Hopeless) Wajah bangsa itu sendiri tercemar, lebih-lebih peradaban dan keberlanjutan bangsa dan negara tersebut akan terancam oleh karena para penerusnya sudah rusak
Untuk itulah, pada momentum refleksi 91 tahun Hari Sumpah Pemuda ini penulis menitikberatkan suatu gagasan baru yang lahir seiring semangat sumpah pemuda itu sendiri. Gerakan tersebut dinamakan Gerakan Nasional Nihil Narkoba. (Zero drugs) gerakan ini adalah gerakan kolektif bersama yang dapat dimulai dari diri kita sendiri. Sejatinya, kalau kita tidak dapat memberantas narkoba secara aktif dengan segala keterbatasan kita, paling tidak kita dapat membentengi diri untuk tidak mencobanya sekalipun.
Gerakan ini juga menyadarkan kita bahwa pemakaian narkoba tidak dapat ditolerir, apapun alasannya. Melalui gerakan ini hendaknya kita selalu menyuarakan hal-hal yang positif, serta tidak gampang termakan bujuk rayuan dalam pergaulan.
Kondisi saat ini, pemuda seringkali tidak memiliki ruang kreativitas yang cukup, terlebih permasalahan lingkungan dan emosional pemuda itu sendiri menjadi alasan terjerumusnya dia kedalam pusara narkoba.
Kita juga harus peka terhadap kondisi lingkungan kita, dengan mendeteksi potensi narkoba disekitar kita. Jangan ragu untuk melaporkan potensi pemakai narkoba disekitarmu kepada pihak berwajib atau RT-RW.
Ketika kita sudah berikrar untuk menyatakan narkoba sebagai musuh bersama, penulis yakin bahwa impian generasi emas milenial tanpa narkoba 2030 dapat terwujud.Â