Membangun Spiritualitas melalui Lagu-lagu Batak.
A.Definisi Spiritualitas
Spirit diartikan sebagai ruh, atau semangat yang mendiami iiwa seseorang dan mendorong setiap orang untuk melahirkan kemampuan berdasarkan kecerdasan : kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Dalam artian lain spirit juga diartikan sebagai penggalian diri dalam hubungan yang amat pribadi dan intim manusia terhadap sang Pencipta, atau ruh dan hal lain yang diyakininya.
Dengan kata lain, spiritualitas dapat berarti Cara untuk melahirkan kemauan dan dorongan jiwa dan berhubungan langsung dengan proses perkembangan dan perubahan pada manusia.
B.Membangun Spiritualitas lewat Instrumen Musik Batak
Dalam perjalanannya, proses menemukan nilai-nilai spiritualitas dalam diri manusia ditempuh dengan berbagai cara atau pendekatan, ada dalam pendekatan holistik (rohani), semiotika(simbol2) atau bahkan melalui Seni.
Salah satunya seni musik, ditinjau dari fungsinya Musik dan Lagu dapat menjadi medi untuk mempengaruhi kondisi emosional seseorang, selain nilai estetis musik juga memilik magis untuk menumbuhkan spirit bagi penikmatnya.
Sejarah bersaksi, bagaimana Musik dan Lagu-lagu Batak yang diciptakan dan diwariskan oleh Opunta Sijolo Tubu (Nenek Moyang---Red) dipercayai sebagai alat komunikasi terhadap Sang Pencipta alias Mulajadi Nabolon, bahkan dipercaya bisa memanggil Roh arwah nenek moyang. Ambil contoh Musik Uning-uningan, musik ini dipercaya memiliki nilai magis sehingga selalu dirawat dan dilestarikan. Orang-orang yang berkutat dalam Uning-uningan ini dipercayai memiliki kehormatan tinggi, disegani dikampungnya dan berjiwa besar, tak Cuma pendengar bagi penikmat juga acapkali diacara-acara pesta adat dan syukur Lagu dan Musik Batak memberikan magis tersendiri bagi penikmatnya, tak jarang saat orang-orang menikmati musik batak mampu bergembira ria sepanjang malam menari (manortor---) tanpa kenal lelah.
Disisi lain, lagu-lagu batak juga dapat membangun semangat tersendiri dalam Identitasnya, sebut saja lagu O Tano Batak, lagu ciptaan Siddik Sitompul ini yang menggambarkan keagungan dan kemahsyuran Tanah Batak ini sebagai suatu ungkapan syukur terhadap betapa agungnya Sang Pencipta menciptakan Tanah Batak, lagu ini diyakini mampu membawa suatu dorongan ekspresif bagi pendengarnya sebagai suatu identitas dan kebanggan terhadap Tano Batak.Â
Spirit yang dibawa oleh lagu ini mengingatkan saya dengan lagu-lagu pujian terhadap Jerussalem sebagai tanah mahsyur ciptaan Tuhan. Tanah Batak dan Jerussalem adalah anugerah Tuhan yang agung.
C.Pengaruh Musik dan Lagu Batak pada Masa Perjuangan
Siapa tak kenal lagu Butet ? meski tak diketahui pasti nama penciptanya, namun lagu perjuangan dengan tempo mendayu ini dapat mengkobar-kobarkan semangat juang pendengarnya.
Butet adalah lagu berjenis ratapan, lagu ini berisikan curhatan dan tuturan doa dari seorang Ibu terhadap bayi perempuannya yang baru lahir. (si Butet)
Tembang ini dulunya mampu menggelorakan semangat perjuangan rakyat tapanuli dan medan dalam pertempuran-pertempuran melawan Penjajah.
Dalam pengakuannya, pelaku sejarah Jendral Panggabean menjadi saksi bagaimana lagu rakyat ini menyuntikkan spirit perjuangan kepada rakyat tapanuli yang harus mengungsi akibat agresi militer belanda.
Tak Cuma butet, ada lagi lagu Mariam Tomong. Lagu rakyat yang satu ini juga lagu perjuangan, mirip dengan yel-yel tentara yang bisa membikin pendendangnya berapi-api lagu ini dikenal sebagai lagu wajib perjuangan laskar Napindo pimpinan Timur Pane (the real Nagabonar) pada masa revolusi perjuangan melawan penjajah.
Tak pelak, ada rasa dan dorongan tersendiri yang dapat dirasakan pejuang saat mendengar lagu-lagu perjuangan itu, dorongan itu menjadi spirit atau semangat yang mendorong pejuang untuk gigih berkorban. Didasari oleh ratapan terhadap kondisi kehidupan yang tragis dimasa penjajahan, lagu-lagu ini diciptakan oleh rakyat sebagai simbol perjuangan.
D.Kesimpulan
Spiritualitas sebagai suatu usaha untuk menemukan pengenalan diri dan pengenalan sebagai manusia terhadap sang Penciptanya menjadi hal yang fundamental bagi kehidupan manusia, asal-usul sejarah, identitas dan penggalian nilai-nilai luhur warisan Nenek Moyang juga bagian dari penemuan spirit atau ruh suatu suku bangsa. Laksana Solo sebagai Spirit of Java, diharapkan Danau Toba juga dapat menjadi spirit of Toba. Dengan demikian kita dapat mengenali diri kita, budaya kita, bangsa kita terlebih spirit yang dikandung dalam warisan leluhur dan Pencipta.
Sebagaimana kata orang batak " Opunta nadijolo martungkot sialagundi, adat na pinungka naparjolo taihuthonma sian pudi." Marilah kita menggali warisan budaya sebagai suatu upaya menggali spirit dan ruh dari nenek moyang terlebih dari Sang Pencipta.
Akhir kata ; Boras sabur-saburan ditaruh i pinggan pasuh.
            Sai horas hita haganupan, Tuhan ma namamasuh-masuh.
Gading S, 150619
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H