Sekarang ini sedang populer rumor tentang niat HRC untuk mengontrak Pol Espargaro menjadi rekan satu tim Marc Marquez. Hal ini diketahui dari pujian Alberto Puig, manajer tim Repsol Honda kepada Pol Espargaro. Puig memuji Espargaro sebagai pembalap yang mempunyai gaya balap agresif.Â
Gaya berkendara yang agresif ini mirip dengan gaya berkendara dari Marc Marquez. Banyak analis yang mengatakan bahwa dengan gaya berkendara yang agresif ini Pol Espargaro akan bisa langsung cepat mengendarai motor Honda. Bahkan mengatakan bahwa ini adalah sebuah dream team.
Penulis tidak setuju dengan pendapat itu.
Ada satu hal yang membuat motor Honda sangat berbeda dengan motor KTM, yaitu kecenderungan motor Honda untuk crash bila dikendarai mendekati limit.Â
Pembalap Honda tidak bisa mendeteksi limit dari motor saat mengendarai motor RC213V. Pembalap akan tiba-tiba jatuh tanpa tahu apa yang salah pada motor. Hal ini diungkapkan oleh pembalap senior semacam Cal Cructhlow ataupun pembalap yang sering dihina karena tidak bisa mengendarai motor Honda, Jorge Lorenzo.
Banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya Marc Marquez sekalipun, yang sering menang balapan dengan mengendarai motor Honda, sering juga mengalami hal itu. Namun Marc tidak jatuh karena Marc sudah tahu caranya untuk mencegah jatuh ketika motor sudah kehilangan grip. Jangan lupa bahwa Marc terkenal sebagai king of save.
Marc Marquez sendiri juga pernah memberikan penjelasan melalui gpone.com (31/10/2019) mengapa Jorge Lorenzo tidak bisa mengendarai motor Honda dengan baik. Yang ia sarankan untuk Lorenzo adalah Lorenzo harus crash 20 kali seperti yang Marc sudah alami sebelum Lorenzo bisa mengendarai motor Honda dengan baik.
Jadi kemampuan untuk bisa menyelamatkan diri sangat penting untuk mengendarai motor Honda dengan maksimal. Dan hal ini kembali terbukti ketika kesalahan penanganan pasca operasi membuat Marc kehilangan kemampuan menyelamatkan diri. Ia mengalami beberapa crash tanpa tahu penyebabnya, dan Honda pun terpaksa harus merubah motor menjadi lebih mirip versi 2019.Â
Motor KTM bukan motor yang terkenal mudah crash. Pol Espargaro tentunya masih belum punya pengalaman banyak untuk melakukan save. Walau mungkin cara berkendara sama-sama agresif, Pol Espargaro belum tentu akan menjadi pembalap yang kencang di Honda.Â
Kemampuannya untuk mencegah cedera dan bisa cepat belajar save menjadi salah satu kunci Pol Espargaro untuk menjadi pembalap kompetitif di Honda.
Sekarang ini Marc masih harus belajar lagi untuk bisa kencang. Pol pastinya harus juga belajar. Keduanya bersama Honda bukan dream team untuk sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H