Padahal dari WHO sendiri tidak ada larangan tersebut. Bahkan WHO tidak mengajurkan menyemprot badan jenazah dengan disinfektan. Penggunaan plastik kedap air pun hanya dilakukan bila muncul cairan yang berlebihan:
Jenazah juga dianjurkan untuk tidak diawetkan untuk mencegah terjadi perubahan pada tubuh jenazah:
Penanganan jenazah juga terkesan sangat berlebihan bila dibandingkan protokol penanganan penderita virus Corona yang hidup. Penderita Corona yang masih hidup tidak perlu dibungkus plastik secara total. Bahkan penanganan soal air kencing pun tidak ada. Padahal air kencing disebut bisa menjadi sumber penularan penyakit Corona.
Walau jenazah dsebut bisa menimbulkan penularan lewat udara, sama sekali tidak ada protokol kesehatan yang bisa mencegah penularan leat udara untuk penderita yang masih hidup. Tidak ada keharusan untuk memperhatikan ventilasi udara, dan bahkan sekarang juga sedang tren penggunaan face shield, yang sama sekali tidak menyaring udara:
Sebaiknya bila pemerintah takut terhadap virus Corona, maka penanganan terhadap yang hidup dirubah menjadi lebih ketat. Bila tidak takut, mmaka sebaiknya penanganan terhadap jenazah dibuat lebih longgar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H