Keputusan pemerintah untuk segera melakukan penerapan berdamai dengan Corona mendapat protes dari berbagai pihak karena dianggap bahwa berdamai dengan Corona menunjukkan bahwa pemerintah tidak lagi berusaha untuk mencegah penyebaran virus Corona. Dari presiden sendiri sudahmembantah dengan mengatakan bahwa upaya pencegahan tetap dilakukan. Caranya dengan tetap menerapkan protokol pencegahan yang selama ini sudah dilakukan, yaitu menggunakan masker, sering cuci tangan dan menjaga jarak satu meter.
Sayangnya cara ini terbukti tidak berhasil mencegah penyebaran virus Corona. Buktinya adalah dari munculnya penyebaran masal walau protokol tersebut sudah diterapkan, seperti misalnya di rumah sakit dr Kariadi ataupun pabrik Sampoerna di Rungkut.Â
Dari penelitian pun dibuktikan bahwa masker tidak bisa mencegah penderita menyebarkan virus Corona.
Ini karena ternyata ketka penderita mengeluarkan napas, bersin atau batuk, udara akan keluar dari sela - sela masker. Udara tidak mengalir melalui masker. Udara hanya mengalir melalui masker ketika menghela napas saja.
Virus pun ternyata bisa bertahan cukup lama dan menyebar di udara setelah ada penderita yang batuk.
Ada yang mengatakan bahwa virus bisa bertahan hingga 4 jam di udara:
Satu hal yang membuat penularan seperti ini mudah terjadi adalah ruang tertutup yang minim ventilasi udara. Virus akan mudah menular bila tidak ada sirkulasi udara dari luar. WHO pun memberikan peringatan agar ventilasi udara mendapat perhatian dalam penanganan virus Corona:
Jadi ruangan tertutup akan meningkatkan resiko penularan virus Corona. Walau pemerintah mungkin sangat yakin bahwa melakukan protokol pencegahan virus Corona akan bisa mencegah penyebaran virus, sudah terbukti bahwa berada di ruang tertutup bisa membuat virus menular secara masal.
Karena pemerintah sepertinya tidak perduli akan hal ini, maka jadi tugas masyarakat untuk waspada bahwa ruang tertutup akan jadi sumber penyebaran virus Corona di saat berdamai dengan virus Corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H