Mohon tunggu...
kupasotomotif
kupasotomotif Mohon Tunggu... Teknisi - pengamat otomotif

Seorang peneliti / konsultan free energi, kesehatan alternatif dan pengamat otomotif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tingkah Orang Indonesia yang Bikin Covid-19 Mustahil Dibasmi

15 Mei 2020   22:20 Diperbarui: 15 Mei 2020   22:42 2398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Humas Pemkot Surabaya 

Wabah virus Corona sudah terbukti gagal dicegah di Indonesia. Di saat negara lain sudah mulai membuka isolasi, di Indonesia menjadi dilema.

Sayangnya pemerintah selalu memberitakan bahwa virus Corona adalah virus yang mudah dikendalikan dan pemerintah berhasil mengendalikan.

Hal ini membawa dampak negatif bagi masyarakat dan menimbulkan beberapa aksi yang tidak masuk akal.

Berikut ini beberapa aksi dari orang Indonesia yang mustahil terjadi di negara yang masyarakatnya paham akan bahaya penularan virus Corona.

Yang pertama adalah melakukan kumpul - kumpul dengan alasan untuk mencegah penularan virus Corona. Yang parah, upaya kumpul - kumpul ini dilakukan tanpa adanya pencegahan.

facebook BNPB
facebook BNPB

Hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh pejabat negara saja, tapi ditiru oleh masyarakat.

instagram BNPB
instagram BNPB

Penulis lihat sendiri di beberapa perumahan ada yang melakukan kumpul - kumpul dengan alasan untuk melakukan pengecekan suhu tubuh warga yang masuk ke perumahan.

Padahal dengan melakukan kumpul - kumpul, maka resiko penularan virus menjadi lebih besar. Yang lebih parah, kadang dilakukan sosialisasi dengan kunjungan door to door secara masal (seperti dicontohkan di gambar di utama). Padahal cara ini melanggar upaya mencegah penularan virus Corona.

Yang kedua adalah masyarakat beranggapan bahwa disinfektan dan masker bisa membantu mencegah penularan virus Corona.

Sehingga banyak yang merasa aman berada di tempat keramaian bila di tempat tersebut ada penyemprotan disinfektan:

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A 
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A 

Padahal yang menjadi sumber penyakit bukanlah benda di sekeliling kita tapi orangnya, si penderita virus Corona. Menyemprot barang tidak membuat penderita berhenti menyebarkan virus.

Banyak yang merasa aman pergi ke tempat keramaian bila tempat tersebut menyediakan bilik semprotan disinfektan:

Foto: Humas Pemkot Surabaya 
Foto: Humas Pemkot Surabaya 

Padahal bilik semprotan disinfektan tidak menghilangkan virus di tubuh penderita. Semprotan juga tidak bakal efektif menghilangkan virus yang ada pada badan atau baju secara keseluruhan.

Merasa aman bila tempat tujuan menyiapkan alat cuci tangan:

www.cnbcindonesia.com/news/20200304152507-4-142474/corona-masuk-ri-bioskop-siapkan-cairan-pembunuh-virus
www.cnbcindonesia.com/news/20200304152507-4-142474/corona-masuk-ri-bioskop-siapkan-cairan-pembunuh-virus

Padahal yang bisa tertempeli oleh virus bukan saja tangan, tapi seluruh tubuh, bila kita pernah dekat dengan penderita. Dan penderita bisa tetap menularkan virus walau sudah cuci tangan.

Merasa aman bila ada pengukuran suhu tubuh:

(Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom) 
(Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom) 

Padahal pengukuran suhu tubuh tidak efektif mencegah penularan virus Corona, karena penderita yang tidak menunjukkan gejala tetap saja bisa menularkan virus. Dan ini sudah terbukti baik dari penelitian atau terjadinya kasus - kasus penularan di Indonesia.

Hal - hal di atas tidak mungkin terjadi di negara yang sukses mencegah virus Corona karena yang menjadi prioritas utama mereka adalah tidak keluar rumah.

Dan yang boleh keluar rumah adalah mereka yang hasil ujinya negatif dari virus Corona. Itupun yang mereka lakukan lebih ketat dari Indonesia. Mereka mempergunakan tidak hanya masker, tapi juga sarung tangan.

Hal ini tidak lepas dari sikap masyarakat yang meremehkan bahaya penyebaran virus Corona. Juga tidak lepas dari upaya pemerintah untuk mengesankan bahwa virus Corona bukanlah virus yang berbahaya, atau yang mudah disembuhkan.

Mungkin masyarakat tidak panik sekarang. Tapi bila wabah ini terus berkepanjangan, maka masyarakat pasti akan panik juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun