Pemerintah melalui covid19.go.id (5/5/2020) mengatakan bahwa penyebaran virus Corona sudah mulai bisa dikendalikan, bahkan beberapa pembatasan mulai dikurangi. Sayang tidak disebutkan daerah mana yang mulai dikurangi pembatasannya karena di daerah Jawa Timur justru pembatasan akan makin ditingkatkan karena munculnya beberapa klaster baru penyebaran virus Corona.
Di pekan ini saja ada berita munculnya klaster penularan covid19 yang baru di pabrik rokok Sampoerna, di pabrik rokok Mustika dan pasar di Pujon di Malang. Yang memprihatinkan, munculnya klaster baru ini tidak diprediksi oleh pemerintah. Ini artinya munculnya klaster baru ini di luar perkiraan. Karena diluar perkiraan, maka artinya cara penyebaran dari virus Corona ini tidak sesuai dengan asumsi pemerintah sekarang ini.
Sekarang ini pemerintah dan masyarakat berasumsi bahwa melakukan pertemuan dengan orang lain bisa aman dilakukan selama semua orang menggunakan masker kain, sering mencuci tangan, memonitor suhu tubuh pendatang dan menjaga jarak. Namun munculnya klaster baru penularan virus Corona membuktikan bahwa hal ini salah. Jelas terbukti bahwa langkah pencegahan ini tidak cukup. Baik masyarakat ataupun pemerintah jelas terlalu meremehkan bahaya penyebaran virus Corona.
Dari detil cerita dibelakang munculnya klaster baru ditunjukkan bahwa seorang penderita bisa menularkan penyakit ke banyak orang. Tidak hanya satu atau dua orang, tapi bisa belasan atau bahkan puluhan. Hal ini menunjukkan perlu adanya solusi baru pencegahan virus Corona. Bila perlu dianggap virus Corona menular lewat udara (yang sudah sangat kuat buktinya).Â
Sudah seharusnya munculnya banyak klaster baru menjadi pelajaran berharga baik bagi masyarakat ataupun pemerintah untuk tidak meremehkan bahaya dari virus Corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H