Menurut www.cnbcindonesia.com (6/12/2018) B30 hanya bisa tahan disimpan dalam 3 bulan. Artinya bahan bakar akan cepat terurai. Sebagai perbandingan, solar tanpa bio bisa bertahan hingga 5 tahun dalam penyimpanan.Â
Pendeknya masa penyimpanan tidak lepas dari sifatnya yang mudah menyerap air dan juga sifat yang mudah teroksidasi. Sifat ini akan membuat endapan lebih mudah terbentuk.Â
Sifat ini membuat filter bahan bakar dan filter oli menjadi lebih cepat buntu dan harus lebih sering diganti. Sifat dari FAME juga membuat bahan karet menjadi lebih pendek umurnya.Â
Seharusnya untuk bisa menggunakan bahan bakar B30, kendaraan harus dimodifikasi. Dijelaskan di www.carmudi.co.id (12/2/2020) bahwa agar Toyota Hino bisa cocok mempergunakan B30, pada kendaraan dilakukan beberapa modifikasi  agar lebih tahan korosi seperti misalnya pada pipa, seal dan selang. Selain itu filter diperbesar dan diperkenalkan alat khusus anti lumpur pada BBM yang disebut strainer.
Â
Kendaraan yang menggunakan B30 disarankan untuk melakukan pembersihan tangki tiap 3 bulan sekali, mengganti prefuel dan main filter tiap 10 ribu km, memeriksa kadar air pada filter sebelum menyalakan mesin, dan mengganti bahan bakar secara total bila kendaraan tidak dipakai lebih dari 3 bulan.
Di luar negeri bio solar tidak menggunakan FAME tapi menggunakan versi yang lebih tinggi yaitu HVO, yang mempunyai masa penyimpanan setara solar biasa.
Mungkin Pertamina perlu mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi HVO.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H