Mohon tunggu...
kupasotomotif
kupasotomotif Mohon Tunggu... Teknisi - pengamat otomotif

Seorang peneliti / konsultan free energi, kesehatan alternatif dan pengamat otomotif

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Alasan Penggunaan HDEO di Motor, Bermula dari Tidak Puas Kualitas Oli Motor

23 April 2020   10:47 Diperbarui: 23 April 2020   10:46 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penggunaan oli HDEO di motor 78deka.com

Sekarang ini cukup banyak orang yang menggunakan oli HDEO untuk motor. Oli HDEO adalah sebutan untuk oli mesin yang dirancang untuk kendaraan diesel dengan beban yang berat, heavy duty engine oil.

Penggunaan oli HDEO untuk motor sering dipertanyakan. Karena dari pihak pabrikan sendiri mengklaim bahwa mereka telah membuat agar oli bisa cocok dengan kebutuhan. Jadi oli motor disebut sudah cocok untuk motor.

Namun rupanya dari konsumen sendiri tidak merasakan seperti itu. Keluhan yang sering muncul di grup HDEO adalah mesin yang cepat panas, oli cepat habis, ganti gigi tidak enak, atau performa mesin tidak baik. dan ternyata menggunakan oli HDEO bisa mengurangi sifat - sifat tersebut. Dengan menggunakan oli HDEO mesin tidak cepat menjadi panas, oli tidak cepat habis, ganti gigi lebih enak dan performa terasa lebih baik.

Mengapa ini bisa terjadi?

Menurut penulis hal ini bermula dari tren produsen oli mesin motor, terutama yang untuk matik, yang mulai bergeser ke kekentalan mesin 10W30 atau lebih encer. Tren ini muncul dengan alasan bahwa mesin modern mempunyai teknologi yang lebih baik sehingga mesin akan lebih cocok dengan oli encer. Selain itu penggunaan oli encer juga dianjurkan untuk meningkatkan efesiensi motor demi mengurangi emisi gas buang.

Sayangnya oli mesin encer ini kualitasnya tidak sesuai standar. Seharusnya oli yang lebih encer harus menggunakan aditif yang lebih baik dari oli kental. Harus menggunakan aditif VI improver yang lebih baik. Namun kebanyakan oli di pasaran tidak. Sehingga hasilnya pada saat rpm rendah oli mesin kurang bisa melindungi dan pada saat rpm tinggi oli mesin juga tidak bisa melindungi (akan penulis bahas di artikel berikutnya).

Sebagai akibatnya, motor yang menggunakan oli yang seharusnya tidak cocok untuk motor, oli HDEO, bisa merasakan performa yang lebih baik daripada ketika menggunakan oli motor. 

Mengapa bisa begini? Ini karena oli diesel dirancang untuk bisa lebih tahan menahan beban, ditandai oleh angka HTHS yang tinggi. Angka HTHS tinggi membuat oli tetap terjaga kekentalannya ketika mesin dipergunakan di rpm tinggi. Dan di rpm rendah pun bisa melindungi karena oli diesel cenderung lebih kental.

Jadi apakah sebaiknya memang perlu menggunakan oli HDEO untuk motor?

Menurut penulis tidak. Sebaiknya tetap menggunakan oli khusus untuk motor tapi hindari menggunakan merek yang terbukti membuat motor tidak bekerja dengan baik. Kualitas oli motor berbeda - beda. Kualitas oli motor tidak ditentukan dari kekentalan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun