Pembaca mungkin sudah banyak membaca berita bantahan WHO soal isu bahwa virus Corona bisa menyebar di udara. Informasi tersebut bersumber pada postingan di akun resmi WHO di Instagram. Disebut bahwa covid-19 tidak terbang. Dijelaskan juga bahwa virus terutama akan menular melalui droplet yang terbentuk ketika penderita batuk, bersin atau berbicara. Dikatakan bahwa droplet ini terlalu berat untuk bisa mengambang di udara. Droplet tersebut akan jatuh.
Namun dari WHO sendiri menyebutkan bahwa WHO masih akan mengikuti perkembangan penelitian.
Dan ternyata penelitian yang baru menunjukkan bahwa virus Corona bisa bertahan hidup beberapa jam di udara, seperti misalnya diposting di www.medrxiv.org (9/3/2020).
Referensi tersebut sudah diakui oleh beberapa website resmi penanganan virus Corona, seperti misalnya di www.ecdc.europa.eu (25/3/2020) atau di covid-19.sciensano.be (19/4/2020).
Sebenarnya dari pihak WHO pun sudah menyebutkan resiko penularan lewat udara. Seperti misalnya di dokumen soal alat perlindungan diri di www.who.int (6/4/2020).
Jadi walau WHO menyatakan bahwa covid-19 tidak airborne, WHO tetap menyarankan pencegahan penularan melalui udara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H