Indikasi Kecurangan Pilkada 2015?
Pada tanggal 09-12-2015 sore, KPUD penyelenggara PILKADA 2015 telah mulai meng-input data dan sekaligus mengupload file scan Formulir C1-KWK dari setiap TPS di situs PILKADA2015.KPU.GO.ID (SITUNG) milik KPU PUSAT.Hal ini sangat menarik karena masyarakat dapat langsung memantau hasil PILKADA Serentak ini.
Dalam pantauan kami, ada yang agak aneh (mencurigakan) terjadi di KPUD Sumba Timur, ketika kabupaten tetangganya Sumba Barat telah menginput data dan sekaligus mengupload file scan Formulir C1-KWK ternyata hingga tanggal 10-12-2015 malam di halaman SITUNG Kabupaten Sumba Timur belum ada data yang bisa diakses.
Pada tanggal 10-12-2015 sore, kubu pasangan calon nomor urut 2 (dr.Matius Kitu,Sp.B – Pdt.Abraham Litinau,S.Th / MK-AL) mengumumkan hasil perhitungan data Formulir C1 yang telah masuk dan diterima sekretariat Tim Sukses dengan selisih hasil kemenangan tipis MK-AL yaitu 658 suara dengan perolehan masing-masing paslon 1.GBY-ULP (53.395), 2. MK-AL (54.053).
Setelah MK-AL mengumumkan hasil ini, KPUD Sumba Timur segera merilis data berupa angka-angka tanpa mengupload file scan Formulir C1 pada tanggal 11-12-2015 yang langsung disambut gembira seluruh media media cetak lokal maupun media online serta marak di media sosial (Facebook). Tentu saja hal ini membuat kubu pasangan calon nomor urut 2 (Drs. Gidion Mbilijora, M.Si dan Umbu Lili Pekuwali, ST., MT / GBY-ULP) bersorak gembira.
Pada tanggal 12-12-2015 data yang telah di-input belum seluruhnya (314 TPS dari 441 TPS) karena masih ada 4 kecamatan dengan total pemilih sesuai DPT lebih dari 30 ribuan yaitu dari Kec. Kota Waingapu, Kec. Lewa, Kec.Lewa Tidahu dan Kec.Pinupahar (masih tersisa 127 TPS). Dan 2 Kecamatan lain yang belum mencapai 100% input data adalah Kec.Kahaungi Eti dan Kec. Tabundung.
Kenyataan ini menimbulkan pertanyaan besar bagi penulis, ada apa dengan KPUD Sumba Timur?
Kenapa terburu-buru menginput data berupa angka-angka tanpa sekaligus mengupload file scan Formulir C-1 sesuai TPS, sehingga dapat dijadikan pembanding bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam mengawal hasil Pilkada Sumba Timur?
Kenapa hasil pemilihan dari Kec.Kota Waingapu dengan jumlah 21.343 pemilih (sesuai DPT) tidak segera diupload (mengingat KPUD Sumba Timur terletak di kecamatan ini)?
Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang muncul akibat kejadian ini. KPUD Sumba Timur sepertinya ingin menganulir berita yang telah diliput media lokal tentang kemenangan paslon no.urut 2 (MK-AL) sehari sebelumnya.
Jika dicermati, langkah ini memang sangat sukses untuk menarik opini masyarakat, karena bagaimanapun SITUNG (situs PILKADA 2015) adalah situs resmi KPU Pusat yang dapat dijadikan referensi bagi media untuk dijadikan berita dengan sumber data yang (sepertinya) valid. Sehingga pada hari berikutnya media telah mempublikasikan kemenangan paslon no.urut 1. GBY-ULP. Namun sangat disayangkan, masyarakat Sumba Timur justru banyak yang menjadi bingung atas berita tersebut.