Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -

Saya seorang journalist yang bermitra pada perusahaan media mainstream berkantor di Jakarta. Aktivitas sehari-hari melakukan liputan peristiwa di wilayah kerja kami yakni Brebes, Tegal dan Pemalang. Di sela sela waktu pekerjaan rutin peliputan, saya berinteraksi dengan masyarakat melalui kegiatan sosial berupa pendampingan dan advokasi warga masyarakat sesuai organisasi atau lembaga yang saya ikuti.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pelari Bali-Jakarta Kampanye Anti Narkoba

23 Desember 2018   12:38 Diperbarui: 23 Desember 2018   12:57 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat pelari marathon rute Bali-Jakarta dengan kampanye hidup sehat tanpa narkoba tiba di Brebes. Para pelari disambut Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH di perbatasan Brebes-Tegal Desa Kaligangsa Kulon dan dilanjutkan pos pemberhentian di Pendopo Kabupaten Brebes, Jl Singosari Panotoyudo No 1, Brebes, Minggu (23/12).

Bekerjasama dengan Kemensos dan Badan Narkotika Nasional kegiatan berlari ini dimulai dari Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berada di Pulau Bali pada 1 Desember 2018 lalu dan akan finish di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 30 Desember mendatang.

Keempat pelari tersebut adalah Gatot Sudaryono (57), Mak Del (57), Cokro Sumarno (47), dan Amin (37). Mereka berempat mengemban misi sosial bahwa tanpa bantuan medis tubuh manusia kuat dipacu jika menerapkan pola hidup sehat dan tentunya tanpa menggunakan narkoba.

"Kami Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes memberikan semangat kepada para pelari dengan misi anti narkoba," kata Narjo.

Dengan kegiatan kampanye ini Wakil Bupati Brebes berharap pesan tersebut tersampaikan pada masyarakat dan Brebes bisa terhindar dari bahaya narkoba yang mengancam.

"Semoga Brebes tanpa narkoba menuju Indonesia sejahtera," lanjut Narjo.

Selaku leader (pemimpin) dari pelari, Gatot menyatakan bahwa hidup sehat dengan olahraga bisa dimulai dari umur berapapun.

"Saya mulai lari dari umur 50 tahun, dari tahun 2012," kata Gatot.

Gatot juga menyampaikan keprihatinannya dengan temuannya selama melakukan kegiatan lari sejak 1 Desember kemarin.

"Luar biasa banyaknya minimarket yang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang bersifat manis. Ditakutkan kedepannya akan banyak tumbuh kasus penyakit diabetes yang dialami masyarakat jika tidak diimbangi dengan olahraga," ujar Gatot.

Dia juga berpesan kepada Bupati agar memperhatikan akan banyaknya makanan yang kurang sehat bagi masyarakat yang sangat mudah diperoleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun