Program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah bahwa tahun 2019 adalah tahunnya SDM. Petani milenial juga harus mampu memiliki kompetensi agar bisa menunjukkan keahlian dan kemampuan yang dimiliki.
Sekedar diketahui, saat ini pemerintah sudah menyediaka  98 skema sertifikasi untuk bidang keahlian sektor pertanian. Untuk itu akan dilakukan pelatihan sertifikasi dalam jumlah besar denga  tenaga profesi bidang pertanian dari berbagai sektor bidang pertanian, khususnya siswa, mahasiswa, dosen dan tenaga pertanian lainnya.
Kurang lebih 15.000 orang tenaga pertanian akan disertifikati pada tahun 2019 melalui kerjasama dengan BNSP.Â
Dukung Kewirausahawan
Upaya dalam mendukung program kewirausahawan dilakukan dengan cara digitalisasi pertanian. Cara ini merupakan salah satu pemanfaatan era keberlimpahan (abandent era), baik dalam bentuk IT maupun proses bisnis baru berupa brand dan konsumen.
"Kita mengunakan ini untuk menggantikan system lama yang sudah tidak dapat dipertahanakan lagi," kata Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP), Andriko Noto Susanto, Selasa (8/1).
Menurut Andriko, digitalisasi ini dilakukan untuk merespon keterbatasan tenaga kerja dan meningkatkan effisiensi yang mampu meningkatkan produktivitas bisnis, value, produk dan konsumen baru yang men-disruptive teknologi budidaya konvensional.
"Melalui, precisions farming, marketing  online dapat menekan biaya produksi dan pemasaran secara signifikan serta membuka akses pasar tanpa batas," katanya.
 Petani Bisa Bekerja Secara Optimal
Melalui digitalisasi, lanjut dia, petani dapat melakukan otomatisasi dalam panen, pengolahan tanah dan tanam, pengendalian gulma dan organisme pengganggu tanaman, serta mampu melakukan pemupukan.
Biaya produksinya juga rendah karena mekanisasinya memungkinkan petani mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan cara konvensional. Cara ini memberikan insentif yang lebih baik bagi pemuda milenial yang mengelola lahannya.
Pola moderenisasi yang diatur secara baik diharapkan mampu mendorong anak muda lebih mendalami dan memahani sektor pertanian. Mereka diyakni akan tertarik pada keuntungan tanpa harus kena berpanas-panasan, atau kena hujan dan lumpur.