Mohon tunggu...
Kunto Adi Wibowo
Kunto Adi Wibowo Mohon Tunggu... Guru -

Selanjutnya

Tutup

Money

Keren yang Keren

3 Mei 2016   18:55 Diperbarui: 3 Mei 2016   19:24 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asap yang ditimbulkan dari penggunaan kompor tungku ini lebih sedikit, dengan catatan kayu yang digunakan benar-benar kering.

3. Mudah

Untuk menyalakan kompor tungku tidak perlu membeli minyak tanah atau spirtus untuk memancing nyala api. Cukup dengan rencek atau potongan kayu kecil tipis dan kertas kompor tungku dapat dinyalakan dengan relatif cepat ±5 menit.

gambar6-572890086423bd1707feb723.jpg
gambar6-572890086423bd1707feb723.jpg
kalikuning2_sleman

Pelaksanaan sosialisasi program tshe oleh tim Yayasan Dian Desa di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Temanggung, Kebupaten Temanggung pada tanggal 29 April 2016 yang lalu mendapat perhatian serius dari warga setempat. Kebanyakan yang hadir adalah warga yang pernah menggunakan tungku kayu tradisional di dapur rumah tanggannya. Setelah menyimak presentasi dari tim Yayasan Dian Desa beberapa warga yang langsung beli,walaupun dengan kemudahan kredit, dan lainnya terpaksa harus memesan.

gambar7-572890965a7b61d3129fc464.jpg
gambar7-572890965a7b61d3129fc464.jpg
pikatan_temanggung

Pendistribusian kompor tungku modern kepada konsumen lewat mekanisme pasar. Artinya persediaan dan harga kompor tungku di tingkat konsumen ditentukan kekuatan permintaan dan penawaran. Ada 10 perusahaan atau lembaga yang berperan dalam pemasaran dan pendistribusian kompor tungku modern ini. Beberapa diantaranya yaitu; Kopernik, CV. Bedog Education Center, CV.Cito, PT Pancaran Sinar Berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun