Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesiapan Bayi Neonatal dalam Menghadapi Kehidupan

11 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 28 Februari 2023   20:03 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4: Refleks moro  (Sumber : Kail & Canavaugh, 2016: 81)

A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Periode Bayi

Periode bayi berlangsung sejak kelahiran sampai usia kira-kira 2 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan pada periode ini sangat menarik untuk dibicarakan, bukan hanya bagi pakar perkembangan tetapi juga bagi orang tua dan mereka yang pekerjaanya berhubungan dengan bayi misalnya tenaga medis.  Pada saat dilahirkan bayi dalam keadaan tidak berdaya dan kelangsungan hidupnya tergantung sepenuhnya pada pemeliharaan pihak lain, dalam hal ini yang terutama orang tua. Waktu yang dimiliki bayi sebagian besar untuk tidur. Namun dalam hitungan bulan terjadi perubahan yang luar biasa pada berbagai aspek. Perubahan tubuh dan perkembangan otak berlangsung luar biasa. Selama dua tahun pertama, berat badan naik empat kali lipat dan berat otak naik tiga kali lipat (Berger, 2016: 237). Koneksi antara sel-sel otak tumbuh padat, dengan jaringan dendrit dan akson yang kompleks. Kematangan otak mendasari perkembangan semua indera. Melihat, mendengar, dan bergerak maju dari refleks menjadi tindakan yang disengaja dan terkoordinasi, termasuk fokus, menggenggam, dan berjalan.

Bayi merupakan makhluk yang memiliki daya tarik luar biasa. Penampilan bayi baik secara fisik maupun gerik-gerik perilakunya, dan bagaimana mereka menunjukkan kemampuan bahasanya selalu menarik perhatian. Keterbatasan kemampuan motorik membuat gerik-gerik bayi terlihat lucu. Ekspresi wajah dan sorot mata yang polos sangat menggemaskan. Ucapan yang tidak jelas dan kalimat satu atau dua kata yang sering dipakai bayi untuk berkomunikasi sering membuat orang-orang disekitarnya bingung tetapi juga tertarik. Pada usia 1 tahun, bayi biasanya berbicara satu atau dua kata. Pada usia 2 tahun, mereka berbicara dalam kalimat pendek dan menambah kosakata setiap hari. Bahasa berkembang melalui penguatan, pematangan neurologis, dan motivasi sosial; ketiga proses ini digabungkan untuk menciptakan balita yang sangat suka berbicara (Berger, 2016: 237).

Perkembangan motorik dan kognitif menyebabkan bayi mandiri untuk beberapa hal misalnya mengambil dan mengembalikan maninan, naik dan turun ke dan dari tempat tidur, dan seterusnya.  Eksplorasi adalah bagian penting dari bagaimana seorang anak kecil belajar berhubungan dengan orang lain dan dengan hal-hal di sekitar mereka. Ketika rasa ingin tahu akan sekitarnya muncul dan didukung oleh keterampilan motoriknya, keinginan bayi bereksplorasi sangat kuat. Mereka berusaha mendekati atau memegang objek-objek yang menarik perhatiannya namun belum memahami bahwa objek-objek tertentu berbahaya bagi dirinya. Itu yang menyebabkan ada pernyataan bahwa periode bayi merupakan periode yang berbahaya sehingga pengasuhan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan sampai karena kelengahan pengasuh, bayi mengalami peristiwa yang tidak diharapkan.  

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam 2 tahun pertama setelah kelahiran sungguh luar biasa. Tidak ada perubahan pada periode perkembangan lainnya dalam rentang hidup ini mendekati apalagi menyamai perubahan dramatis di tahun-tahun awal ini.  Periode satu bulan pertama atau empat minggu sejak lahir disebut masa bayi baru lahir (newborn period atau neonatal period). Pada periode neonatal, bayi mengalami perubahan fisiologis dan anatomis karena beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sebelum lahir, bayi terbungkus dalam kantung berisi cairan, berarti bayi tidak menghirup udara. Semua nutrisi, hormon, antibodi, dan seterusnya diperoleh dari ibu melalui plasenta. Tetapi begitu bayi lahir, mereka tidak lagi terhubung dengan ibunya, dan mereka harus belajar mandiri. Bayi-bayi baru lahir dalam keadaan tidak berdaya tetapi  mereka memiliki berbagai potensi untuk mampu menghadapi situasi yang baru. Dengan potensi yang dimiliki, mereka mampu mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri dan kemampuan berkenaan dengan upaya mempertahankan hidup. 

B. Penyesuaian-penyesuaian Bayi Neonatal

Masa neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal.   Dikatakan demikian karena lingkungan  yang dihadapi setelah dia dilahirkan jauh berbeda dengan lingkungan sebelumnya yaitu rahim ibunya. Oleh karena itu bayi neonatal menghadapi tugas berat yaitu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan pasca lahir. Empat area penting penyesuaian untuk bayi baru lahir adalah pernapasan, pencernaan, sirkulasi, dan pengaturan suhu (Ciccarelli & White, 2015: 348).

1.  Pernapasan

Pada saat lahir, paru-paru bayi berisi cairan, bukan udara. Belajar bernapas adalah hal pertama yang dilakukan bayi baru lahir saat keluar dari jalan lahir, dan itu bukan hal yang mudah. Untuk mengembang paru-paru dan mengisinya dengan udara, bayi yang baru lahir membutuhkan menghirup udara secara masif. Menghirup udara ini tidak hanya memperluas paru-paru, tetapi juga mengubah laju pernapasan dan tekanan darah. Tangisan lahir biasanya muncul saat pernapasan dimulai dan berfungsi untuk mengembang paru-paru. Awalnya pernapasan tidak teratur dan tidak sempurna. Bayi menguap, terengah-engah, bersin, dan batuk untuk mengatur proses pernapasan.

2.  Pencernaan

Selama dalam kandungan, bayi memperoleh makanan dari ibunya secara tetap melalui tali pusatnya. Setelah dia dilahirkan, dia mengandalkan refleksnya dalam menghisap dan menelan. Dalam konteks ini reflek mencari (rooting) dan refleks menghisap memiliki peranan yang sangat urgen.  Sistem pencernaan mungkin membutuhkan waktu paling lama untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim. Proses penyesuaian pencernaan adalah alasan lain dari kelebihan lemak tubuh bayi dan merupakan penyediakan bahan bakar sampai bayi mampu makan sendiri dengan cukup (Ciccarelli & White, 2015: 317).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun