Mohon tunggu...
agustina rahayu
agustina rahayu Mohon Tunggu... -

something different is cool .. :p

Selanjutnya

Tutup

Puisi

November, (Seharusnya) I'm in Love

3 November 2011   07:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:06 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengkhawatirkanmu laksana penjara tak tampak bagimu

Mencintaimu seperti nafas yang memang seharusnya berhembus di setiap detikmu

Perhatianku hanya seperti bualan wanita yang mendambakan seorang pria romantis

Semuanya tampak sederhana dan biasa dimatamu

Sekarang kita sama - sama teriak

Meneriakkan sesuatu yang seharusnya sama seperti saat kita jatuh cinta

Haruskah kita berpisah karena "sesuatu" yang merubah itu semua?

Aku mencoba bertahan, tapi yang kau lihat hanya kegagalanku

Aku mencoba melupakan, tapi kau ulang lagi kesalahanmu

Aku mencoba memaafkan, tapi kau uji lebih berat kesabaranku

Kesetiaan ini akan selalu aku jaga

Sampai suatu saat ada seseorang yang masih percaya kesetiaan itu lebih berharga dari segalanya

Dia yang percaya bahwa setia itu bukan tak bisa hidup tanpa pasangannya

Tapi dia yang tak ingin siapapun yang bersamanya terlihat bodoh dimata orang lain

Seseorang mengajarkan hal itu kepadaku

Sekarang aku baru sadar

Itu hanyalah sebuah teori mendasar yang tak wajib diterapkan bagi siapa saja yang pernah mendengar kata - kata itu

Anggap saja angin lalu

Atau, tak usah dianggapa pun beberapa detik kemudian kata - kata itu pasti terlupakan

Karena dia tidak sepenting gadget tercanggih yang wajib dimiliki seseorang yang ingin terliahat "lebih" sepertimu

Setia bagimu hanyalah rangkaian huruf yang sama sekali tidak berharga bila dibandingkan dengan android, fixie, atau PSP mu

Cemburu bagimu hanyalah sebuah jerawat yang menempel diujung hidungmu, benar - benar mengganggu dan tak pernah kau harapkan

Cinta bagimu hanyalah sesuatu yang mudah kau dapat dengan mengandalkan semua hal yang kau punya

Diluar siapa yang salah dan siapa yang benar, menarik diri dari kisah ini mungkin pilihan yang terbaik

Hingga ada sebuah hati yang tulus dan mau memaafkan dapat menerima suatu perubahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun