Mohon tunggu...
Kunti Anggraeni
Kunti Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa PGSD Amati Budidaya Sapi: Mengenal Tantangan dan Solusi dalam Membudidayakan Sapi

27 November 2024   15:58 Diperbarui: 27 November 2024   16:01 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto studi lapangan peternakan sapi bersama Bapak Handoyo. (Dokpri)

Saat mejelaskan cara menangani sapi yang masuk angin, beliau memiliki cara tradisional dengan menggunakan pasir yang di sangan lalu di balutkan kain untuk di kompres di badan sapi, dan ini sering beliau lakukan ketika sapi miliknya masuk angin.

"Untuk cara mengatasi masuk angin itu biasanya di kompres pakai pasir di sangan terus di balut dengan kain, terus di lap di leher, perut. Biasanya bisa sembuh sendiri tapi kalau tidak sembuh, kita panggil dokter yang lebih paham dengan hewan,'' jelas pak handoyo.

Selain kendala, ada juga cara untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas hewan ternak yaitu sapi, dimana dapat dilihat dari pemilihan bibit yang bagus, maka dari itu peternakan bapak handoyo dalam perkembangbiakan sapi menggunakan kawin suntik agar dapat memilih sesuai selera yang diinginkan. Bibit pada sapi ada metal, dengan kepala belang dan limousin yang polos.

"Untuk cara meningkatkan hewan ternak yang bisa maksimal dan semaksimal mungkin, kita arus memilih bibit yang bagus. Makanya biasanya kawin suntik kita pilih bibit yang bagus, nanti kalau sudah keluar anak kita jaga kesehatannya, tempatnya, terutama biar pertumbuhan maksimal dan induknya tidak terlalu kurus, untuk diserap oleh anaknya. Kalau bibit unggulan dari sapi yang kita pakai biasanya limousin dan yang metal, itu yang ada kepala belang dan yang polos itu limousin, tapi tergantung selera. Kalau di kita inginnya metal karena induknya metal,'' ucap pak handoyo, minggu.

Jadi untuk menghasilkan sapi yang bermanfaat perlu adanya perawatan yang maksimal. Setelah berbincang dengan Bapak Handoyo selaku peternak sapi, kami mengetahui bahwa banyak yang budidaya sapi karena pakannya yang murah dan sapi dapat melakukan perkembangbiakan dengan inseminasi buatan yaitu memasukan sperma sapi jantan ke Reproduksi atau rahim sapi betina dengan di suntik. Ini memerlukan bantuan manusia, pemilihan bibit juga ada metal yang kepala belang, juga limosin yang polos. Ketika sapi mengalami masuk angin bisa di kompres dengan pasir sangan. Sebaiknya untuk mendapatkan bibit yang berkualitas dan pertumbuhan lancar perhatikan dalam memberikan makan ternak.

Studi lapangan di peternakan sapi ditutup dengan sesi foto bersama bapak Handoyo selaku pemilik. 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun