Mohon tunggu...
Kunti Anggraeni
Kunti Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa PGSD dan Bougainville: Pengamatan Bougenville dan Teknik Stek Sisip

27 November 2024   13:07 Diperbarui: 27 November 2024   13:09 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar [PGSD] Universitas Muhammadiyah [UM] Purworejo melakukan Studi lapangan budidaya Tanaman Hias Bugenvil. Berlangsung pada hari, Minggu, 10 November 2024. Studi lapangan ini dilakukan oleh mahasiswa UM Purworejo semester 1 kelas C dari kelompok 7, yang terdiri dari Dhesna Kanaya Amelli Berty, Dika Restu Kartika, Kunti Anggraeni, Gita Pustika Sari.

Apa itu Bugenvil? Bugenvil adalah bunga kertas dengan nama ilmiah bougenvillia, yang menjadi tanaman hias populer saat ini dengan bentuk berupa pohon kecil yang keindahannya berasal dari bunganya dan tumbuhnya yang rimbun. Salah satu hal yang mendasari di budidayakan bugenvil menjadi bisnis yaitu tanaman hias.

Menariknya, bugenvil ini memiliki ID yang bermacam-macam dengan warna yang berbeda-beda sehingga menciptakan daya tarik sendiri untuk konsumen. Tentunya, hal ini dapat menjadi bisnis yang potensial, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Saat kami mengunjungi salah satu usaha budidaya tanaman hias bugenvil di Khalif Florist Tunjungan, Ngombol, Purworejo pada Minggu 10 November 2024. Untuk mengetahui salah satu alasan, banyak orang yang memilih untuk membudidayakan bugenvil sebagai usaha bukan sekedar hobi.

"Saya memilih tanaman hias bugenvil karena tanaman hias itu bunganya bermacam warna dan varian Id impor, jadi menambah daya tarik konsumen. Soalnya warnanya tidak hanya satu tapi ada 200-an dan ini menjadi daya saing serta tantangan sendiri dalam usaha,'' kata Owner Khalif Florist saat dikonfirmasi, minggu.

Beliau dalam mengembangkan usahanya melalui media sosial sehingga target konsumen yang di dapat bisa sampai luar jawa. Karena ketertarikan konsumen yang tinggi terhadap bugenvil maka beliau memperbanyak jumlah tanaman dengan beberapa metode.

"Kita ada tiga metode untuk memperbanyak bugenvil. Ada sistem stek, ada sambung pucuk, sistem tempel itu sambung sisip, yang ketiga ori atau original asli, batang asli. Jadi caranya batang ori di masukan ketanah, polibet kecil, kemudian di cungkup plastik,'' ucap Owner Khalif Florist.

Sayangnya, tanaman bugenvil ini usianya bukan harian, mingguan atau bulanan tapi tahunan. Oleh karena itu perlu adanya strategi agar produksi tidak berhenti di tengah jalan dan dapat mempengaruhi kelancaran dalam berwirausaha.

"Bugenvil ini umurnya tahunan, agar produksi tidak terhambat. Kita tanam di lokasi tanah kosong, tanam sebanyak mungkin buat bahan untuk jangka panjang, kayak kita tanam tanam tahun ini, maka tahun depan baru panen, jadi kita tidak boleh menanam agar tanaman tetap ready," kata Owner Khalif Florist, saat kami tanya mengenai bagaimana cara meningkatkan produktifitas, Minggu.

Ternyata untuk perawatan bugenvil yang masih berakar muda cukup rumit dan perlu ekstra merawat apalagi saat musim hujan. Cahaya matahari juga dapat mempengaruhi pigmen warna pada bunga bugenvil. Kami mengetahuinya saat melakukan studi lapangan di Khalif florist saat membahas faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bugenvil.

"Khusus bugenvil banyak yang mempengaruhi tumbuhan ini, tanaman ini rentan terhadap air hujan, jadi kalau akar masih muda otomatis pertumbuhan akan terganggu, bisa-bisa nanti kalau akar belum kuat, kena air hujan. Dia bisa mati, layu, tunasnya layu kena jamur. 

Solusinya kami menggunakan atap plasti, namanya plastik yupi berfungsi mencegah datangnya air hujan, biar tanaman stabil hidupnya. Kalau sudah sudah tua akar aman kena hujan tapi kalau masih muda kita harus ekstra merawat agar terhindar dari hujan," ucap Owner Khalif Florist.

Dalam membangun usaha budidaya bugenvil ini ternyata tidak semulus yang dilihat, banyak proses yang harus dilalui. Seperti yang kita tahu setiap usaha pasti memiliki kendala masing-masing dengan cara mengatasi berbeda-beda tergantung pada kendala yang dihadapi, sama seperti Owner Khalif Florist ketika, bertanya mengenai kendala apa yang dihadapi selama usaha serta bagaimana cara mengatasi hal tersebut.

"Caranya kita rutin menyemprot obat penghambat jamur namanya Antracol, terus untuk daun agar lebat kita pakai pupuk daun namanya gandasil, untuk penanganan batang agar tidak lonyot. Kita pakai atap plastik yupi, jadi tidak terkena air hujan secara langsung, kita bikin green house sedemikian rupa yang penting aman dari hujan," terang Owner Khalif florist.

Setelah melakukan studi lapangan di salah satu pertanian budidaya bugenvil, kita mengetahui bahwa ketika kita mampu memanfaatkan beragam jenis sumber daya yang ada di alam, kita tidak hanya mendapatkan kesenangan tapi juga membuka peluang usaha.

Namun, proses tersebut tidak mudah perlu adanya pemahaman yang lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya dan apa saja kendala yang akan di hadapi. Tentunya dengan itu perlu adanya persiapan sebelum memulai melakukan budidaya bugenvil agar dapat menghasilkan tanaman yang berkualitas dan berdaya saing.

Studi Lapangan ini ditutup dengan sesi praktek kegiatan bersama Bapak Prapto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun