Mohon tunggu...
kuntary ukasah
kuntary ukasah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa ( Universitas Indraprasta PGRI ( UNIDRA )

aku adalah mahasiswa di unindra dari jurusan pendidikan sejarah dan favorit aku tinggal di daerah jalan belly 2 hobi saya bolla volly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia di Abad Ke: 20 kehidupan Sejarah Hari Kebangkitan Nasional Menuju Masa Kemerdekaan Hingga Pembangunan

26 Oktober 2024   20:40 Diperbarui: 26 Oktober 2024   23:20 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia Di Abad Ke-20: Kehidupan Sejarah Hari Kebangkitan Nasional Menuju Masa Kemerdekaan Hingga Pembangunan 

Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di Kawasan Asia Tenggara dimana proses kemerdekaan  menjadi suatu hal yang sangat bersejarah dalam bangsa Indonesia. Kemerdekaan di Indonesia tak akan pernah lepas dari kisah perjuangan tokoh-tokoh pahlawan. Abad ke-20 adalah periode yang penting dalam sejarah Indonesia. Di dalamnya terjadi perubahan besar yang mempengaruhi nasib bangsa ini. Dari era kolonialisme hingga perjuangan menuju kemerdekaan, serta pembangunan yang pesat pasca-kemerdekaan, abad ke-20 adalah tonggak penting dalam membentuk identitas dan jalan yang ditempuh oleh Indonesia.

Pada awal abad ke-20, Indonesia masih menjadi bagian dari Kepulauan Hindia Belanda yang dikuasai oleh Belanda. Pada masa itu, Indonesia mengalami penindasan dan eksploitasi ekonomi yang keras dari penjajah. Namun, semangat perlawanan terhadap penjajah mulai muncul dan gerakan nasionalis mulai berkembang. Di abad ini rakyat mulai menunjukkan kebangkitan yaitu dengan menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia".

Salah satu momen penting dalam perjalanan Indonesia abad ke-20 adalah lahirnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia dari berbagai suku, agama, dan daerah bersatu untuk menyatakan tekad mereka untuk bersatu dalam satu bangsa, yaitu Indonesia. Sumpah Pemuda menjadi landasan penting dalam perjuangan bangsa ini untuk meraih kemerdekaan. Adapun selain Sumpah pemuda yaitu berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.

Pada paruh pertama abad ke-20, bermunculan sejumlah organisasi kepemimpinan baru. Melalui kebijakan Politik Etis, belanda berusaha membentuk sekelompok orang-orang Indonesia yang terpelajar. Perubahan yang mendalam dan signifikan pada orang-orang Indonesia sering dikenal dengan istilah "Kebangkitan Nasional". Perjuangan Indonesia untuk merdeka mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada hari itu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Kemerdekaan Indonesia menjadi titik balik penting dalam sejarah bangsa ini dan menginspirasi gerakan kemerdekaan di berbagai belahan dunia.

Namun, perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan tidak berakhir setelah proklamasi. Indonesia harus menghadapi agresi militer dari Belanda yang ingin kembali menguasai wilayah ini. Perang kemerdekaan yang meletus menjadi bukti keteguhan dan semangat juang bangsa Indonesia. Setelah beberapa tahun berjuang, Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaannya dan mendapatkan pengakuan internasional.

Adapun beberapa faktor pendorong kebangkitan nasional yaitu:

  • penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan
  • kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya
  • munculnya kaum intelektual yang berhasil menjadi pemimpin Gerakan
  • timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalism dan sosialisme
  • munculnya Gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India
  • kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia dimana perang tersebut membuka mata bahwa negara-negara di Asia untuk melawan negara Barat.

  • Pendidikan 

Pada awal abad ke-20, orang Indonesia yang mengenyam pendidikan tingkat menengah hampir tidak ada dan sejak saat itu, Politik Etis memungkinkan perluasan kesempatan pendidikan menengah bagi penduduk asli Indonesia. Pada tahun 1925, fokus pemerintah kolonial bergeser ke penyediaan pendidikan kejuruan dasar selama tiga tahun.

Pada tahun 1940, lebih dari 2 juta siswa telah bersekolah sehingga tingkat melek huruf meningkat menjadi 6,3 persen yang tercatat dalam sensus tahun 1930. Pendidikan menengah Belanda membuka cakrawala dan peluang baru, dan sangat diminati oleh orang-orang Indonesia.

Pada tahun 1940, antara 65.000 hingga 80.000 siswa Indonesia bersekolah di sekolah dasar Belanda atau sekolah dasar yang didukung Belanda, atau setara dengan 1 persen dari kelompok usia yang sesuai. Di sekitar waktu yang sama, ada 7.000 siswa Indonesia di sekolah menengah menengah Belanda. Sebagian besar siswa sekolah menengah bersekolah di MULO.

Meskipun jumlah siswa yang terdaftar relatif sedikit dibandingkan dengan total kelompok usia sekolah, pendidikan menengah Belanda memiliki kualitas tinggi dan sejak tahun 1920-an mulai menghasilkan elit Indonesia terdidik yang baru.

Setelah merdeka, Indonesia memasuki fase pembangunan nasional. Pada tahun 1950-an, Indonesia meluncurkan program pembangunan ekonomi yang dikenal sebagai "Pembangunan Lima Tahun". Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat fondasi ekonomi bangsa. Selama periode ini, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Namun, tahun-tahun berikutnya juga diwarnai dengan tantangan dan krisis. Salah satu momen yang paling sulit adalah krisis ekonomi yang melanda Asia pada akhir tahun 1990-an. Indonesia tidak luput dari dampaknya, dan terjadi kekacauan sosial dan politik. Namun, bangsa ini berhasil bangkit dari krisis tersebut dengan melakukan reformasi ekonomi dan politik yang penting.
Pada abad ke-20, Indonesia juga mengalami perubahan sosial dan politik yang signifikan. Pada era Orde Baru.

Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman budaya, sejarah, dan sumber daya alamnya, telah melewati banyak peristiwa penting dalam abad ke-20. Era ini ditandai oleh perjuangan panjang menuju kemerdekaan dan upaya untuk membangun negara yang kuat dan berdaulat.

Abad ke-20 dimulai dengan masa penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir tiga setengah abad. Pada awal abad ini, para pemimpin nasionalis Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir mulai muncul. Mereka berjuang untuk kemerdekaan Indonesia melalui berbagai organisasi seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam.

Pada tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia selama Perang Dunia II. Meskipun pendudukan ini berdampak besar pada ekonomi dan sosial Indonesia, juga memunculkan semangat nasionalisme yang semakin kuat. Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945, yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta.

Namun, Belanda tidak langsung mengakui kemerdekaan Indonesia dan mencoba untuk merebut kembali kendali kolonial mereka. Pertempuran berkecamuk antara pejuang kemerdekaan Indonesia dan Belanda selama periode ini dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Indonesia atau yang sering disebut sebagai "Agresi Militer Belanda I". Melalui perjuangan dan tekad yang kuat, Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaannya dan pada tahun 1949, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia

Setelah meraih kemerdekaan, Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam membangun negara yang baru. Salah satu tantangan terbesar adalah integrasi dari berbagai suku, bahasa, dan budaya yang beragam di seluruh kepulauan. Pada tahun 1950-an, Indonesia juga menghadapi konflik politik, ekonomi, dan sosial yang kompleks.

Pada tahun 1965, Indonesia mengalami peristiwa penting yang dikenal sebagai Gerakan 30 September atau G30S/PKI. Peristiwa ini melibatkan kudeta yang gagal dan dituduh sebagai upaya komunis untuk mengambil alih pemerintahan. Akibatnya, Presiden Soekarno digulingkan dan digantikan oleh Jenderal Soeharto. Era kepemimpinan Soeharto, yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade, dikenal sebagai Orde Baru.

Selama masa Orde Baru, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Namun, juga terjadi pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan politik. Pada tahun 1998, Indonesia mengalami kerusuhan yang meluas
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami kerusuhan yang meluas dan protes massal yang mengakibatkan jatuhnya rezim Soeharto. Peristiwa ini dikenal sebagai Reformasi, yang membawa perubahan politik yang signifikan dan memulai era demokrasi baru di Indonesia.

Setelah Reformasi, Indonesia mengadopsi sistem demokrasi multipartai dan mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil. Periode ini juga ditandai oleh perkembangan media yang lebih bebas, munculnya organisasi masyarakat sipil yang kuat, dan peningkatan partisipasi politik rakyat. Namun, negara ini juga dihadapkan dengan tantangan baru seperti korupsi, ketimpangan ekonomi, dan konflik etnis atau agama.

Pada bidang ekonomi, Indonesia mencapai pertumbuhan yang signifikan selama abad ke-20. Negara ini menjadi salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan menjadi anggota G20. Sejumlah kebijakan ekonomi seperti pembukaan pasar, privatisasi, dan investasi asing membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi antara kota dan desa, serta untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Selain itu, Indonesia juga menghadapi tantangan lingkungan yang serius. Deforestasi, polusi udara, dan perubahan iklim menjadi masalah yang perlu ditangani dengan serius. Pemerintah dan masyarakat telah melakukan upaya untuk melestarikan hutan dan lingkungan alam Indonesia yang kaya, serta mengadopsi kebijakan ramah lingkungan.

Pada bidang budaya, Indonesia mempertahankan keragaman budaya yang kaya dan warisan sejarah yang kuat. Baik seni pertunjukan tradisional seperti wayang kulit dan tarian daerah, maupun seni modern seperti film dan musik, memainkan peran penting dalam identitas budaya Indonesia. Warisan sejarah, seperti Candi Borobudur dan Kompleks Taman Nasional Ujung Kulon, menjadi daya tarik wisata internasional yang penting.

Pada akhir abad ke-20, Indonesia juga menjadi anggota aktif dalam organisasi regional dan internasional, seperti ASEAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan G20. Negara ini telah memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, serta dalam mengatasi isu-isu global seperti perdagangan, perubahan iklim, dan konflik antarbangsa.

Indonesia pada abad ke-20 telah mengalami perjalanan sejarah yang menarik dan penuh tantangan. Dari perjuangan merebut kemerdekaan hingga proses reformasi politik, negara ini terus berusaha membangun masyarakat yang adil, demokratis, dan maju. Dengan kekayaan alam, keanekaragaman budaya, dan semangat rakyatnya, Indonesia terus berusaha menjadi kekuatan regional dan global yang berpengaruh terhadap keseimbangan Dunia.

Daftar pustaka:
G-Moedjanto.1988.indonesia abab ke-20 vol 1.yogyakarta:Kanisius.

https://disdik.grobogan.go.id/2-uncategorised/138-sejarah-hari-kebangkitan-nasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun