Mohon tunggu...
Kunny Faiza Rianti
Kunny Faiza Rianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang menimba ilmu di prodi Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan. Kini ia sedang belajar menulis, semoga tulisan-tulisan yang ia sajikan bisa bermanfaat bagi khalayak banyak.

Selanjutnya

Tutup

Music

Fanatisme di Dunia Industri Kpop

7 Mei 2024   18:25 Diperbarui: 7 Mei 2024   18:32 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Aksi Nyata

Aksi fanatisme sebagai kriminalitas harus segera diselesaikan agar terhentinya kerugian yang dialami oleh beberapa pihak. Agensi atau menajemen yang manaungi berbagai artisnya harus lebih baik lagi dalam memberikan penjagaan yang ketat. Penjagaan yang ketat haruslah diimbangi dengan tindak penegakan hukum yang tegas serta memberikan sanksi atau hukuman yang berat terhadap para fanatisme fans yang membahayakan artisnya. 

Akan tetapi bila diteliti lebih dalam lagi justru ada beberapa agensi yang mengambil keuntungan dari kefanatikan sasaeng fans, seperti menjual belikan data pribadi sang idola kepada sasaeng fans. Hal tersebutlah yang menjadi ironi bagi kewajiban agensi yang seharusnya bisa melindungi para artisnya.

Keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk karakter serta kepribadian seseorang agar terhindar dari sikap fanatisme. Keluarga juga sebisa mungkin harus bertindak untuk memberikan pemahaman awal tentang moral serta norma yang baik yang berlaku di masyarakat. Apabila moral dan norma telah tertanam dengan kuat dalam jiwa seseorang, maka persentasi kriminalistas yang ditimbulkan sangat kecil.

Keluarga sebagai landasan dasar dalam memerangi fanatisme juga harus memiliki komunikasi yang baik. Komunikasi yang terbuka antar anggota keluarga harus terus terjalin, karena dengan begitu dapat mempermudah pembahasan mengenai aktivitas anggota keluarga yang merupakan seorang penggemar. 

Maka dengan demikian bisa meninjau atau mengontrol apakah aktivitas yang dilakukan masih terbilang normal atau sudah termasuk ke dalam sikap fanatisme. Apabila terlampau melampaui batas dalam mengidolakan seorang idola, maka anggota keluarga yang lain mampu memberikan nasihat dengan cara yang baik.

Selain itu rasa cinta dan kasih sayang yang penuh dalam sebuah keluarga juga sangat mempengaruhi seseorang supaya terhindar dari sikap fanatisme. Rasa kasih sayang dan cinta yang diterima akan menghindarkan diri dari keobsesian yang tinggi untuk mendapatkan perhatian dari orang yang disenangi. 

Sehingga mampu menciptakan kontrol diri untuk mencintai idola sewajarnya saja, dan tidak akan menimbulkan kerugian yang bisa dirasakan oleh beberapa pihak baik diri sendiri maupun orang lain, serta dapat meningkatkan sikap netral dalam melakukan aktivitas ketika menjadi seorang penggemar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun