Saya baru tahu jika ternyata bogor punya sleeping Buddha yang lokasinya tak begitu jauh dari tempat tinggal saya. Setelah sempat menunda untuk menggunjunginya dikarenakan padatnya jadwal kuliah, akhirnya minggu lalu saya sempatkan untuk kesana. Lokasi tepatnya berada di Kampung Jati RT 02/06 Desa Tonjong kec. Tajur Halang PWRI Kemang-Bogor.Â
Sleeping Buddha berada di Vihara Buddha Dharma dan 8 Pho Sat merupakan salah satu obyek wisata religi di Bogor. Keberadaan patung Buddha Tidur yang panjangnya 18 meter dan tinggi 5 meter, tak pelak menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.Â
Patung besar berbadan emas ini tampak tidur "nyenyak" bertumpu dengan tangan kanannya dibawah lindungan atap salah satu bangunan Vihara. Di belakangnya terbentang pemandangan pegunungan beserta pohon Bodhi.Â
Di sisi kiri dan kanan Buddha Tidur, tampak miniatur Buddha duduk berjejer didalam lemari kaca. Patung-patung kecil ini merupakan bentuk kenangan dari para penyumbang Vihara ini.
Dinamakan 8 Phosat karena dalam Vihara tersebut terdapat 8 Phosat secara lengkap yang kedudukannya lebih tinggi dari dewa-dewi. Proses pembangunan Vihara "Buddha Dharma dan 8 Pho Sat" ini memerlukan waktu kurang lebih 1 tahun.
Patung Buddha Tidur ini merupakan yang terbesar di Indosesia dan satu-satunya yang ada di Provinsi Jawa Barat. Di Mojokerto Jawa Timur juga ada patung serupa. Begitu juga diluar negeri Patung Budha Tidur juga ada, seperti di Tiongkok, Thailand dan Malaysia. Perbedaannya dengan patung lainnya adalah dari bahan dasar pembuatan patung yaitu bahan alami yang dipahat langsung.
Patung Buddha Tidur di Vihara Buddha Dharma dan 8 Pho Sat ini dibuat oleh seniman pahat dari Bandung, Jawa Barat. Cara membuatnya batu kali dikumpulkan untuk dibentuk seperti patung dengan ukuran yang ditentukan. Kemudian dicor dan proses penyelesaiannya dipahat dan dicat. Karena terlindung atap, patung Buddha Tidur  di Bogor ini tidak memerlukan biaya pemiliharaan, karena itu lah jika ada wisatawan datang untuk berkunjung ke Vihara  Buddha Dharma dan 8 Pho Sat tidak di pungut biaya apapun. (Penulis: Kunkhaimah).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H