"Eh ada kak Tera."
"Ini ambil, jangan lupa dimakan ya!"
Tera menyodorkan sebuah susu cokelat dan dua buah roti yang berada di dalam sebuah keresek hitam. Lalu disambut dengan uluran tangan kecil dari Deri.
"Makasih, kak. Kakak baik banget, kaya Bude Susi. Selama beberapa hari ini kakak pasti selalu ngasih aku makanan," ujar Deri dengan senyum diwajahnya dan dibalas dengan senyuman lebar dari Tera.
"Oh iya, mulai besok kakak udah engga disini lagi, dek. Kakak mau pergi lagi, soalnya kakak harus bekerja karena liburannya udah selesai. Jadi Tera jaga diri baik-baik ya. Kalo laper, adek bisa ke rumah kakak minta makan sama ibu kakak. Oke?"
"Yah, kok kakak udah mau pergi," tutur Deri dengan raut wajah sedihnya yang membuat Tera tidak tega.
"Iya, tapi Deri tenang aja. Kakak bakalan sering main-main kesini kalo ada waktu libur lagi kok. Jadi, Deri tunggu kakak ya?"
"Iya kak, aku bakalan nunggu kakak terus."
Lalu perjalanan di kala maghrib tersebut disertai dengan celotehan Deri mengenai kesehariannya dan juga tanggapan gemas Tera yang selalu menanggapi cerita Deri.
***
Bertemu menjadi keinginan sebagian banyak orang untuk melihat orang kesayangan. Namun, bagi sebagian orang yang lain, bertemu menjadi sesuatu yang dihindari agar tidak melihat orang yang membuat mereka takut bahkan trauma.