Pada ahri sabtu tanggal 14 November 2015 saya mengikuti sebuah seminar di kampus UIN Sunan Kali Jaga, saya menangkap sesuatu yang menarik, dan terinspirasi untuk menulis disini.
Banyak orang yang berpendapat kalo label diri kita tuh “sok” atau apalah.
Personal branding atau yang bisa juga disebut label diri adalah ciri khas, kesan dari diri kita, yang kita tempelkan atau kita lekatkan dalam pikiran khalayak, gaess. So, setiap orang pasti memiliki label diri, tidak hanya artis, pejabat, atau siapapun. Tapi kita pun pasti memiliki label diri.
Banyak yang beranggapan kalo personal branding atau label diri adalah sebuah pencitraan saja. Padahal anggapan tersebut salah besar, karena setiap orang bisa mengexplore apa yang ada dalam dirinya. Ada juga yang beranggapan bahwa personal branding adalah menjadi yang terbaik dimata orang, bahkan banyak yang bertentangan dengan hati nuraninya. Sebaliknya, personal branding adalah bagaimana kita menunjukan diri kita yang otentik kepada khalayak, dan tentu tidak kontra dengan hati nurani kita.
Label diri juga bukan untuk menjadikan kita populer, tapi sekali lagi untuk membuat sebuah ciri khas yang kita tempelkan pada pemkiran masyarakat. Buat kita – kita nih anak muda, punya personal branding ngga usah nunggu kalo kita kerja, gaess. Kita bisa menciptakan label diri ini dari sekarang kok.
Justru kalo kita udah punya personal branding dari sekarang, itu memudahkan kita kalo udah kerja nanti. Soalnya, kita tinggal merubah ciri kita yang sekarang kurang baik, jadi lebih baik lagi. Tentunya kita udah ada branding dulu kan, dan ini bisa menjadi salah satu peluang untuk mencari link loh.
Bang BS Wijaya punya tiga formula untuk menciptakan personal branding gaess, yaitu, 3W ( WHO, WHAT, and WHY).
Pertama, who (siapa), siapa kita itu harus kita tunjukin keorang – orang. Tentang kebaikan dan kelebihan kita, tapi jangan sampe berlebihan gaess, karena nanti ada yang beranggapan kalo kita tuh takkabur atau sombong. Inti dari poin ini kita harus punya identity atau identitas.
Kedua, what (apa), apa sih yang harus kita punya untuk membuat label diri? Kata bang BS Wijaya si copywriter dan penulis ini, kita harus punya “Value”, atau nilai, yang nantinya kita bisa memberikan manfaat buat orang lain.
Ketiga, why (mengapa), kenapa kita harus ada poin – poin tadi sih? Karena nantinya kita membutuhkan “link” atau connection. Buat apa kita punya label diri tapi ngga ada channel kan susah jadinya.
Pak dosen universitas Bakrie Jakarta ini juga ngasih kita kunci atau rumus biar kita bisa tetep punya personal branding, yaitu F R C R (Focus, Clear, Relevan and Consistent).
Personal branding atau label diri ini juga punya tujuan loh gaess, yaitu to be chosen and loved person, maksudnya biar kita dipilih dan di cintai sama orang- orang. Contohnya kaya seorang PR (public relation) karena dia punya personal branding atau label diri yang bagus jadi dia dipilih sama orang – orang.
Buat kita - kita anak muda yang punya idola, juga bisa tuh menginspirasi dari idola kita. Tapi ingat mengispirasi bukan copas yah.. alias copy paste.
So, label diri atau personal branding itu bukan hanya sebuah nama aja gaess, tapi kita melekatkan kesan diri kita di pikiran khalayak, tentunya kesan dan ciri khas yang baik dong..
Semoga bermanfaat !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H