Mohon tunggu...
Kuni KhoirolAkmaliyah
Kuni KhoirolAkmaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

2000002020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Lambat Belajar Bukan Anak Malas Belajar

17 Juli 2022   21:00 Diperbarui: 17 Juli 2022   21:10 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media yang Dapat Digunakan

     Untuk membantu anak slow learner dalam menyelesaikan masalahnya, dapat distimulasi menggunakan beberapa media berikut :

1. Kinetic sand

Kinetic sand adalah media pengganti pasir sebagai media bermain yang sangat disukai oleh anak. Anak dapat bermain dan berkreasi dengan membentuk berbagai macam model yang menarik. 

Sifat khusus yang dimiliki kinetic sand yaitu lembut dan elastis, permukaan yang tetap kering dan tidak berantakan membuat anak nyaman dalam bermain. Anak dapat merasakan pasir yang mengalir melalui jarinya membuat kinetic sand ini bermanfaat untuk menstimulasi saraf motorik halus anak.

2. Game. 

Manfaat dari game yaitu melatih anak slow learner untuk mengembangkan perspektif atau pandangan yang berbeda mengenai dirinya. Berkembangnya pandangan mengenai dirinya membuat kepercayaan diri anak meningkat. Selain itu, anak dapat berlatih, praktik, dan bereksperimen dari bermain game. 

Dengan bermain game anak mendapatkan kemahiran baru dan menghilangkan perilaku lama yang kurang baik dengan pemahaman yang sederhana dan menyenangkan. Anak slow learner dapat berlatih untuk mengambil keputusan atas setiap perilakunya dengan lebih baik dari pengalamannya dalam bermain game. 

Dalam mendampingi anak slow learner belajar atau berlatih, game menjadi cara yang baik untuk menstimulasi dan mengembangkan kekuatan ego anak. 

Di dalam game, anak harus menghadapi masalah, seperti kekalahan, kecurangan, keadilan, giliran, kehilangan giliran, berpegang pada aturan, kegagalan, keadilan, ketidakadilan, dan tertinggal dengan proses merasakan, melatih respons atas tugas yang harus diselesaikan, eksperimen, dan interaksi sosial. 

Selain itu, dengan adanya aturan di dalam game membuat anak mempelajari tujuan, bagaimana cara memainkan, dan mempelajari batasan serta konsekuensi yang ada pada game.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun