Mohon tunggu...
Kundo Manik
Kundo Manik Mohon Tunggu... Jurnalis - Suatu pemberian bantuan secara terus menerus tidak memberi Solusi Mendidik terberi bantuan , cukup diberi pancingan Stimulus Untuk bekrja dan menghasilkan

Capricon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Balada Tenggelamnya Kapal Nanggala 402

26 April 2021   15:40 Diperbarui: 26 April 2021   16:07 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BrataPosmedia.ID_ Jakarta _ ddf- Terdengan dengar berita musibah.. kapal seperti tampomas dua tenggelam ..dulu pernah terjadi lagi ...sayup sayup berita selalu terdengar di TV TV , istri istri terisak , Ubi sanak keluarga  dan anak mereka menangis Pilu , kebanggaan serta kesedihan .Tapi  entah kenapa kali ini begitu  sangat menyayat. Kuikuti setiap berita, perkembangan tentang keselamatan kalian, tapi semakin hari semakin tipis harapan..Dan akhirnya musnah  harapan . Kepingan2 badan kapal yang ditemukan menunjukkan bukti bahwa kapal kalian pecah. Tekanan dalamnya laut membuat sekuat apapun baja, akan remuk seperti kaleng minuman yang diremas.  Dinding Kapal  itu pasti terkoyak..Setiap hari penulis  membayangkan betapa kosongnya situasi yang kalian hadapi. Kalian pasti ketakutan luar biasa. Gelap. Panas. Pengap.  diduga akan  Kurangnya oksigen. Teman disamping pingsan kehabisan udara.. 

Ditambah suara mengerikan dinding kapal yang berdentam seperti dipalu oleh godam raksasa. Sekuat2nya mental, itulah saat yang menyiutkan nyali seorang manusia. Pada situasi kritis seperti itu, Pembaca pasti membayangkan orang rumah. Kerinduan yang amat sangat pada seruan anak kecil yang tersenyum menyambut di pintu rumah. "Papa pulang.." dan itu saja sudah membuat bahagia. "Papa gak bisa pulang, nak.. Maafkan papa gak bisa menemani kamu sampai besar.." begitu pasti hatimu teriris. Dan sesudah semua kerinduan itu, pasrahpun memenuhi dada. "Tuhan, aku berserah.." Aku membayangkan airmata dimata kalian mengalir deras.  Kataku , kalian tidak pergi. Tidak. Kalian hanya menyelam lebih dalam lagi. 

Ke alam yang lebih kekal. Dimana karpet merah dibentangkan, dengan tepukan gemuruh menyambut kalian, "Selamat datang, para  syuhada. Nikmatnya surga sudah kami sediakan..Tuhan .. Mungkin Tuhan Muali bosan melihat tingkah kita yang Bangga dengan salah dan dosa . tau alam mulai enggan bersahabat dengan Kita. Malam ke-13 Ramadhan ini mari sejenak kita berdoa untuk keselamatan Kapal Selam milik TNI AL KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali sejak 2 hari yang lalu. 

Diperkirakan sisa oksigen tinggal 72 jam.Tim pencari Fakta dan penyelamat, termasuk bantuan dari Singapura dan Australia, masih terus mengupayakan pencarian. Sejauh ini belum ada tanda-tanda kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu ditemukan.Tercatat ada  53  orang   Korban ,awak kapal yang berada di dalamnya. Mari kita doakan, semoga mereka diberikan perlindungan dan keselamatan hingga pada saat ditemukan. ( Brtamed)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun