Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Berpikirlah Semaumu tapi Berperilakulah Seperti Orang Lain

30 November 2023   05:13 Diperbarui: 4 Desember 2023   04:06 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman-teman! Kali ini, kita akan ngobrolin sesuatu yang bisa dibilang 'seni hidup' – yaitu tentang pentingnya beradaptasi dalam lingkungan sosial atau profesional. Kayak gimana, sih? Yuk, kita selami bersama!

Pentingnya Beradaptasi dalam Lingkungan Sosial atau Profesional

Pernah nggak, sih, kita merasa kayak aktor yang harus memainkan berbagai peran? Di rumah, kita jadi anak atau orang tua. Di kantor, kita jadi karyawan atau bos. Setiap lingkungan punya 'aturannya' sendiri. Kita nggak bisa berperilaku sama di semua tempat, kan? Bayangin kalau kita ngobrol dengan bos seperti ngobrol sama teman nongkrong. Duh, bisa-bisa evaluasi tahunan kita jadi cerita horor!

Kita semua pasti setuju bahwa setiap lingkungan punya dinamikanya sendiri. Di kantor mungkin formal dan serius, sementara saat hangout, suasana jadi santai dan bebas. Nah, di sinilah seni beradaptasi itu berperan. Kita harus bisa 'camouflage', alias menyesuaikan diri dengan lingkungan, tanpa kehilangan siapa kita sebenarnya. Ibaratnya, kita main game, tapi levelnya beda-beda.

Dilema Mempertahankan Esensi Diri Sendiri vs Berperilaku Sesuai Lingkungan

Tapi, Sobat, ada dilemanya nih. Kadang, kita jadi bingung, "Harus sejauh mana, sih, aku menyesuaikan diri?" Kita nggak mau, kan, jadi kayak kameleon yang terus-terusan berubah warna sampai lupa warna aslinya?

Kita semua pengen diterima di lingkungan baru, baik itu lingkungan kerja, komunitas baru, atau bahkan keluarga pasangan. Tapi, di sisi lain, kita juga nggak mau kehilangan jati diri kita. Kita nggak mau tiba-tiba jadi orang lain hanya karena ingin 'fit in'. Itu kayak bermain topeng, lama-lama kita bisa lupa muka asli kita di balik topeng itu.

Bayangin nih, di kantor, kita dikenal sebagai orang yang serius dan profesional. Tapi, saat kita bareng teman-teman lama, kita bisa jadi pribadi yang santai dan penuh lelucon. Perubahan peran ini kadang bisa bikin kita bingung sendiri, "Sebenarnya, aku ini yang mana, sih?"

Nah, di artikel kali ini, kita bakal bahas gimana caranya kita bisa jadi 'camouflage master', yang bisa menyesuaikan diri di berbagai situasi tanpa kehilangan esensi diri kita. Kita bakal bahas tips dan trik, plus cerita-cerita seru yang bisa jadi inspirasi kita semua.

Konsep Berpikir Bebas vs Berperilaku Sesuai Lingkungan

Oke teman-teman, setelah kita ngobrolin pentingnya beradaptasi, sekarang kita masuk ke topik yang nggak kalah seru: "Konsep Berpikir Bebas vs Berperilaku Sesuai Lingkungan". Kita bakal bahas situasi-situasi di mana kita perlu 'menyesuaikan' diri dan gimana 'berkamuflase' itu bisa jadi jurus andalan di momen-momen tertentu. Siap untuk petualangan selanjutnya? Ayok, kita lanjut!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun