Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Pengusaha: Beban yang Tak Terlihat

7 Oktober 2023   16:57 Diperbarui: 24 Oktober 2023   14:25 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun dan mengelola bisnis baru membutuhkan investasi waktu yang besar. Kepala terus berputar memikirkan strategi bisnis, pemecahan masalah, dan cara untuk mengembangkan perusahaan.

Keterbatasan waktu seringkali membuat saya harus menanggalkan waktu bersama keluarga, berkumpul dengan teman-teman, atau bahkan menjalani rutinitas sehari-hari seperti olahraga dan rekreasi. Hidup pribadi mulai terasa terganggu, dan saya merasa sulit untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara kehidupan profesional dan pribadi.

Keseimbangan yang rapuh ini dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Stres, kelelahan, dan perasaan terisolasi seringkali muncul akibat kesulitan membagi waktu dengan tepat antara tuntutan bisnis dan kebutuhan pribadi.

Namun, saya menyadari bahwa menjaga keseimbangan ini penting untuk kesuksesan jangka panjang. Saya mulai mengimplementasikan strategi yang membantu saya mengorganisir waktu dengan lebih efisien, seperti mengatur jadwal yang terstruktur, mengalokasikan waktu khusus untuk keluarga dan rekreasi, serta belajar untuk delegasi dan mengandalkan tim dengan lebih baik.

Meskipun masih menjadi tantangan, usaha untuk mencari keseimbangan ini adalah langkah penting. Saya menyadari bahwa hidup pribadi yang seimbang adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan, yang pada akhirnya juga akan mendukung kemajuan bisnis saya. 

Saya terus berusaha untuk menemukan harmoni antara hidup sebagai pengusaha yang ambisius dan pribadi yang membutuhkan ruang untuk berkembang dan menikmati hidup.

Pandemi sebagai Tantangan Tambahan

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun-tahun terakhir ini menghadirkan tantangan ekstrem bagi bisnis saya. Dampaknya sangat terasa, tidak hanya dari segi kesehatan masyarakat, tetapi juga secara langsung terhadap bisnis dan keuangan. Bisnis yang saya rintis dengan susah payah tiba-tiba terguncang oleh keadaan yang tidak terduga.

Situasi ini menyebabkan penurunan drastis dalam penjualan dan pendapatan bisnis saya. Setiap bulan, saya mengalami kerugian finansial yang signifikan, puluhan hingga ratusan juta rupiah per bulan. Kondisi ini berlangsung selama hampir dua tahun, dan mempertahankan bisnis agar tetap bertahan menjadi tantangan besar.

Salah satu langkah yang saya ambil adalah merumahkan sementara sebagian karyawan untuk mengurangi biaya operasional. Keputusan ini sulit, namun merupakan langkah yang perlu untuk memastikan kelangsungan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi. 

Selain itu, saya juga melakukan efisiensi dengan mengubah struktur organisasi, menghapus posisi yang tidak esensial, dan meningkatkan efisiensi operasional untuk mengurangi biaya.

Tantangan ini memaksa saya untuk berpikir lebih kreatif dan mengadaptasi bisnis agar lebih fleksibel dan tangguh. Saya harus merubah konsep perusahaan agar lebih "agile", mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, dan memanfaatkan peluang baru yang muncul di tengah krisis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun